Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintik Hujan Menggelitik Pagi

13 Oktober 2018   08:47 Diperbarui: 13 Oktober 2018   08:46 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan turun rintik - rintik. Belum pasti ada titik. Tapi pagi telah digelitik. Karena tak titik bukan berarti koma. Pagi ini bahagia. 

Pagi menggeliat ketika rintik - rintik jemari hujan menjentik. Mengenai rusuk pagi yang terasa geli saat matahari sembunyi enggan melirik. Kaki - kaki kuat melangkah menaiki tebing. Semakin tinggi semakin terasa miring. 

Rintik hujan terus menggelitik pagi. Daun - daun digelitik. Rumput - rumput digelitik. Batang - batang digelitik. Kembang - kembang digelitik. Pagi berjalan menuju siang dibuat tak berkutik. 

Sungailiat, 13 Oktober 2018  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun