Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kukantongi Pasir Rindu

18 September 2018   20:24 Diperbarui: 18 September 2018   21:19 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak petang menjelang magrib pantai telah ditinggalkan. Telah kukantongi segenggam pasir agar kubawakan rindu. Tak ingin tinggalkan rindu sepi sendirian. Walau sempat menghapus telapak kaki dengan pasir menyatu. 

Telah kuserahkan kepada ombak biarkan menghapus rindu yang tersebar di pasir putih. Siapa tahu suatu ketika rindu itu menyatu meskipun jalan sudah tertatih. Rindu itu bisa menjadi cinta walaupun rambut telah memutih. Pantai yang kutinggalkan petang tadi pernah memisahkan sedih. 

Pantai telah ditinggalkan. Suatu ketika akan kembali. Pantai yang Dirindukan. Telah tertulis tapi kehilangan bukti. 

Sungailiat, 18 September 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun