Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mahar Syair

11 September 2018   22:18 Diperbarui: 11 September 2018   22:24 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buatkan syair dalam waktu sepuluh menit tanpa jedah. Kuingin kau menulis dengan lepas bagaikan mengalir air bah. Tenggelamkan dengan syair. Hingga negeri gersang seni ini menjadi tersendir.

Tidak ada lagi syair dibacakan ketika berkumpul dalam pentas dengan penyanggah yang patah. Tapi perlu diketahui para penyair tidak pernah lelah. Walau syair yang dibuat tidak memiliki harga jual. Tapi harga diri tak pernah terjual.

Syair diselesaikan dalam menit yang tersisa. Dengan judul, jujurlah katakan cinta. Permintaan perempuan telah dibuatkan syiar sebagai mahar menikah. Mahar syair tak masalah. Saksi telah menyatakan, syah.

Sungailiat, 11 September 2018

: Rustian Al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun