Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Petang

8 September 2018   18:04 Diperbarui: 8 September 2018   19:01 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Petang ini aku diajak ke pantai untuk menyaksikan bagaimana matahari terbenam menyimpan dendam. Matahari tidak pernah dendam akan lewat begitu saja kemudian terbenam. Mengapa petang ini harus pakai dendam. Kawan yang mengajak hanya terdiam.

Janganlah mengarang cerita. Pasir pantaipun bisa ditulis aksara. Ombak menyentuh pantai pasir yang beraksara bisa terhapus. Cerita yang mendatangkan fitnah suatu saat gaduh huru - hara akan meletus.

Pancaran petang mendatangkan kesenangan. Air laut yang bergelombang mendatangkan ketenangan. Petang ini menyebarkan kedamaian. Angin laut bawakan damai ke darat agar tak ada lagi hasutan.

***

Sungailiat, 8 September 2018

: Rustian Al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun