Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan Pentang Penawar Senja

7 September 2018   18:04 Diperbarui: 7 September 2018   18:21 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petang ini kembali turun hujan yang tak diduga. Hujan telah mengangkat aroma debu yang dikeringkan dahaga. Sudah lama tak didinginkan senja. Kering yang hampir membuat luka.

Hujan telah menjadi penawar senja. Ketika dahan - dahan terasa tua. Ratingpun tergeletak di atas tanah. Dahan kering telah membuat mudah patah.

Hujan petang penawar senja. Menunda gersang membuat senja merona bahagia. Tanpa ada tanya. Walau saling menoleh tanpa curiga.

Senja telah ditawarkan hujan. Ketika langit renta para penyelamat kuasa sedang mengukuhkan kekuatan. Telah diberikan pertanda kepastian.

***

Sungailiat, 7 September 2018

Rustian Al Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun