Mas Rojak, ia biasa dipanggil. Perantau dari pulau Jawa ini sudah lebih 2 tahun membuka usahanya berjualan Mie Tiaw, Nasi Goreng , Mie Kuah dan Mie Goreng di jalan Pemuda Sungailiat, kabupaten Bangka.
Rasa masakannya yang enak, Rojak telah memiliki banyak pelanggan tetap. Setiap hari usaha yang dibukanya mulai sore hari itu selalu habis terjual. Rata- rata masakan yang dijual dengan harga Rp 13 ribu/porsi.
“ Harganya tidak mahal, sesuai dengan rasanya enak,” kata Nita, salah seorang pelanggannya sore itu sedang menunggu pesanannya berupa Mie Tiaw yang sedang dimasak.
Tidak pakai lama, sekitar 15 menit makanan yang dipesan sudah siap santap. Tinggal memilih rasa pedas atau tidak pedas.
“ Saya lebih suka pedas, sensasinya beda kalau menikmati Mie Tiaw maupun nasi goreng disini,” tambah Nita.
Selanjut ditambah dengan bumbu yang sudah dihalus berupa 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, cabe rawit secukupnya, yang suka pedas bisa 7 buah atau lebih.
Sementara itu pembeli lainnya Lisa, ia lebih menyukai mie kuah. Menurutnya Mie Kuah Mas Rojak mengenyangkan.
“ Saya suka makan disini, walau warungnya sederhana saya yakin cukup bersih,” kata Lisa.
Saya juga mencoba menikmati Mie Tiaw buatan Mas Rozak. Saya memilih dengan rasa super pedas. Sore itu saya merasakan sensasi pedas yang luar biasa sehingga keringat mengucur ke seluruh wajah. Beberapa kali saya harus menyeka keringat dengan terus menikmati dan menghabiskan Mie Tiaw.
Sedangkan Mas Rojak dengan ketrampilannya terus melayani pesanan dari para pelanggannya. Aktifitas itu berlangsung hingga malam hari, sampai batas persediaan bahan baku pembuatan Mie Tiaw, Nasi Goreng, Mie Rebus dan lain - lain habis.
Salam dari pulau Bangka
Rustian Al Ansori
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H