Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tentang Lelaki Tua dan Motor Tua

3 September 2018   14:11 Diperbarui: 3 September 2018   14:38 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh berjalan sudah ribuan kilometer menyelusuri jalan terjal hingga jalan aspal mulus lurus sedikit kelokan. Sepeda motor tua teman setia lelaki yang sudah tua sudah bersama belasan tahunan. Sepeda motor tua sudah banyak jasa. Telah banyak cerita.

Sepeda motor tua ditawar dengan harga mahal tak dilepas lelaki tua. Ia tak ingin cerita perjuangan kehidupan hilang tanpa fakta. Sepeda motor tua masih berjalan kecang tak kelihatan tua. Lelaki tua telah terasa renta.

Suatu siang sepada motor tua dipinjam tetangga. Lelaki tua melepas dengan ragu tanpa kata - kata. Selang beberapa waktu berjalan terdengar kabar tetangga dan sepeda motor tua ditabrak diperempatan jalan. Tetangga dikabarkan tewas di atas aspal jalan. Motor tua hancur tak lagi bisa berjalan . Lelaki tua menangis kencang bukannya menangisi tetangga, tetapi motor tua miliknya.

Sore hari tetangga dibawa kepemakaman. Lelaki tua tua masih bersedih disamping motor tua yang sudah jadi rongsokan.

***

Sungailiat, 3 September 2018

Rustian Al Ansori

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun