Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dikejar Malam

1 September 2018   00:00 Diperbarui: 1 September 2018   00:22 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam terus bergerak seluwes waktu. Semakin mendekat hingga sejengkal dari tubuhku. Sedang dikejar malam ketika perjalanan waktu menyisahkan menit yang tinggal sedikit. Terasa sesak di dada yang menyempit. 

Malam ini bukan hanya dikejar waktu. Tapi detak jantung yang digantungi batu. Malam berjalan terasa semakin berat. Menyaksikan ujung nyawa yang semakin sekarat. 

Malam terus mengejar. Aku telah dikejar malam. Cinta pun bertebaran telah kurang ajar. Melihat lelaki tua dalam keremangan terus menyulam. 

Lelaki tua menyulam malam dengan harapan. Lelaki tua menyulam malam dengan keindahan. Lelaki tua telah dikejar malam. Lelaki tua kulitnya tersulam. 

Sungailiat, 31 Agustus 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun