Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Sedang Memberi Peringatan

5 Agustus 2018   21:43 Diperbarui: 5 Agustus 2018   22:05 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubunuh malam ini dengan pedang melengkung tak mengkilap tapi karatan. Bulan bintang mati karena malam telah aku tikam dengan pedang tanpa jampi - jampi tapi dengan berita penderitaan orang - orang kelaparan. Terasa tertikamkah? kalau tidak memang tak lagi punya perasaan. Terasa gelapkah? malam sudah kutikam dalam gelap menyusul  sebentar lagi ada kematian.

Pedang karatan telah menyebar tetanus melalui darah yang masih merah tak pernah berubah. Tikaman yang tepat mengenai jantung yang tak lagi berdatak karena terbelah. Malam ini kejam bukan karena sajam tapi karena dendam akibat ketidakadilan. Sakit yang panjang dibiarkan seperti dipermainkan.

Malam sudah semakin sepi telah menjadi mati. Kematian tanpa peti mati tapi dibiarkan bergelimpangan ditengah dingin malam semakin menyakiti. Ini siksaan alam yang terus memberikan cobaan hingga berhentinya kemaksiatan. Kematian malam ini memang misteri, Tuhan sedang memberi peringatan.

Sungailiat, 5 Agustus 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun