Pelajar Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) diikutsertakan dalam penanaman bibit Bakau ( Mangrove ) di kawasan pantai Rebo Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Pantai yang berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Sungailiat ini sudah lululantak sebelumnya akibat kegiatan penambangan timah. Ingin dikembalikan Yayasan Ikebana Kenanga kepada kondisi semula yakni hutan Bakau yang rimbun dengan udang, ikan dan kepiting yang hidup dan berkembang biak sebagai sumber penghidupan masyarakat sekitarnya. Penanaman Bakau yang dilakukan sudah dimulai sejak 9 tahun lalu.
![Diantara Mangrove yang di tanam masih ada kegiatan penambangan di Pantai Rebo Sungailiat dilihat dari kejauhan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/26/img-20180724-144359-5b58dbfaab12ae5924080072.jpg?t=o&v=770)
![Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman menyemangati anak - anak agar memelihara pohon bakau (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/26/dsc-6600-5b58dd3d677ffb6f086b2fb2.jpg?t=o&v=770)
Keikutsertaan pelajar SD dalam penanam pohon Bakau itu menjadi perhatian Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman. Terjadi dialog antara Gubernur dan keluguan anak - anak. Gubernur Erzaldi mengajak anak - anak memeilihara pohon Bakau yang sudah ditanam, sebagai wujud dari upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan pulau Bangka yang dirusak kegiatan penambangan timah sudah berlangsung ratusan tahun.
Sejumlah anak SD, SMP, SMA serta para pejabat dan aktifis lingkungan masing -masing mendapatkan satu pohon Bakau untuk ditanam ditepi pantai Rebo. Anak - anak yang sudah diajarkan sejak usia dini diperkenalkan dengan kegiatan koservasi begitu semangat mengikuti kegiatan tersebut. Mereka didampingi gurunya masing - masing menanam pohon Bakau yang sudah dibagikan. Namun ditengah kegiatan penanaman bibit bakau itu, dari kejauhan tampak peralatan penambangan yang ditinggalkan para penambang. Para penambang liar itu tidak melakukan aktifitas penambangan ketika banyak orang berkumpul melakukan penanaman bibit Bakau.
![Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/26/img-20180724-144203-5b58da13bde5753ff80e15a3.jpg?t=o&v=770)
Para siswa SD, SMP dan SMA tidak peduli dengan kegiatan penambangan  timah, karena bukan urusan mereka untuk menghalaunya. Tapi sikap para penegak hukum yang belum terlihat nyata membawa efek jera dengan menjerat para penambang itu melalui hukuman yang berat.
![Bibit bakau yang baru ditanam (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/26/img-20180724-143039-5b58dc11d1962e4f1a58b392.jpg?t=o&v=770)
Buku ini ditulis berangkat dari rasa keprihatinan terhadap kerusakan hutan Mangrove di pesisir pantai Rebo, kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat. Keyakinan Ervawi adalah, selama Mangrove yang ditanam masih tumbuh dan menciptakan ekosistem baik untuk keberlangsungan mahluk hidup di dunia ini, maka yang mensupport dan menanam akan terus mendapat aliran amal pahala terus menerus.Â
Salam dari pulau Bangka
Rustian Al Ansori