Kondisi dan posisi perempuan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan antara lain di bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan budaya.
Menunjukkan bahwa perempuan masih menjadi kaum yang termarjinalkan sehingga persoalan pemberdayaan perempuan memiliki garapan yang luas. Plt kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana , Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DP2KBP3A ) kabupaten Bangka Boy Yandra menjelaskan, salah satu permasalahan yang sangat perlu dibahas adalah pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.
Hal itu dikatakan Boy Yandra pada kegiatan pembinaan organisasi perempuan dengan tema.kita tingkatkan kualitas perempuam di Provinsi Babel Tahun 2018 dengan sasaran organisasi perempuan di kabulaten Bangka, Kamis (19/7 ) di Hotel Novilla Sungailiat. Kegiatan yang diselenggarakan. Dinas Pemberdayan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana ( DPCA3KB ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diikuti 30 orang peserta.
![Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/19/img-20180719-wa0001-5b503f165e137307063b5954.jpg?t=o&v=770)
![Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/19/img-20180719-wa0002-5b503aebab12ae4b6f7eca13.jpg?t=o&v=770)
Kesempatan itu Kabid PKH Wardiah menambahkan, pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung l telah berkomitmen terhadap kemajuan program pemberdayaan perempuan denganmeningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri dan industrialisasi dengan strategi pembangunan pertumbuhan ekonomi berpihak pada rakyat miskin sebagai wujud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan ekonomi keluarga.
Sementara itu .Kepala DPCA3KB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Susanti menjelaskan Tujuan diselenggarakannya kegiatan pembinaan organisasi perempuan dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan diantaranyauntuk meningkatkan Kapasitas SDM perempuan yang maju dan mandiri bidang ekonomi serta mampu meningkatkan kontribusi dan keikutsertaannya dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dan pembangunan di berbagai sektor kehidupan lainnya .
Selain itu membuka dan memperluas kesempatan bagi perempuan untuk mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui mekanisme pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai upaya ketahanan ekonomi keluarga.
Diharapkannya, dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat menggugah partisipasi perempuan dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga, serta dapat memiliki pendapatan mandiri sehingga kesejahteraan keluarga dapat meningkat dan peningkatan kwalitas hidup perempuan dapat terwujud.
“ Apapun profesi perempuan baik sebagai pekerja maupun sebagai ibu rumah tangga dimana perempuan memegang peranan penting dalam pembangunan,” pungkas Susanti. (Rustian/Reles Humas Bangka)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI