Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menunggu Malam di Perempatan

3 Juli 2018   22:36 Diperbarui: 3 Juli 2018   22:41 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: pixabay.com)

Malam ini tinggal waktu dua jam dalam kelipatan. Menunggu malam di perempatan.Tanpa teman. Setelah teman pergi tanpa pamitan.

Sendirian di perempatan. Menunggu waktu jatuhnya bulan. Terlalu lama dalam khayalan. Seandainya di dapatkan bulan jatuh dalam pangkuan. Kan digelindingkan di tengah jalanan.

Menunggu malam di perempatan. Tak bakalan jatuh bulan. Apa lagi bintang. Malam diantara orang - orang bimbang.

Malam di perempatan. Malam dalam kesulitan. Ketika sulit memilih jalan. Perempatan yang telah menjadi jeratan. Membuat bingung menentukan pilihan. Ketika telah kehilangan pikiran.

Sungailiat, 3 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun