Pasar Kite Sungailiat bisa dikatakan sebagai pasar terbesar di kabupaten Bangka. Ketika menjelang lebaran pasar ini sebagai spot belanja paling favorit. Masyarakat yang ingin memenuhi barang kebutuhan pokok mulai dua hari menjelang Idul Fitri, pasar Kite akan ramai dengan pembeli.
Komoditi yang banyak dibeli masyarakat menjelang lebaran diantaranya adalah daging sapi. Sepertinya tidak syah lebaran bila tidak ada hidangan yang terbuat dari daging sapi.
Saya menyempatkan diri ke pasar Kite, juga berupaya mendapatkan informasi dari sejumlah pedagang daging sapi tentang perkiraan harga daging menjelang lebaran nanti. Sabtu (9/6) harga daging sapi di pasar Kate Rp 120 ribu/kg, para pedagang daging sapi yang saya temui memprediksi harga menjelang lebaran nanti ( sehari menjelang lebaran ) Rp 130 ribu.
Kesempatan bertemu para pedagang daging sapi, juga saya manfaatkan bersilaturahmi dengan para pedagang yang diantaranya saya kenal. Karena sudah lama tidak ke pasar Kite, saya juga sudah lama tidak bertemu para pedagang itu. Mereka sebagian sudah lama berdagang sebelum pasar ini bernama pasar Kite.
Sebelum diresmikan menjadi Pasar Kite, pasar ini tampak kumuh. Sekarang ini pasar Kite lebih tertata rapi. Nama Pasar Kite sendiri diambil dari hasil seyembara. Walau nama Kite itu hanya terpilih sebagai peserta pavorit, dari 4 nama yang meraih nilai tertinggi keputusan terakhir ada pada Bupati Bangka.
Bupati Bangka Tarmizi Saat memilih nama “Kite” sebagai nama pasar tertua di Sungailiat itu. Saya sangat tahu proses pemberian nama pasar Kite, karena ketika sayembara digelar saya sebagai sekretaris lomba. Kite sendiri berarti Kita.
Lihat saja nanti 2 maupun 1 hari menjelang lebaran, seperti halnya tahun sebelumnya pasar ini akan sangat ramai dengan pembeli. Selain dapat membeli barang kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, sayur - masyur, buah - buatan, ikan dan lain - lain. Juga terdapat beberapa pedagang yang menjual berbagai pakaian.
Para pedagang pakaian di kawasan pasar Sungailiat ini, mendapat tempat khusus bagi para pedagang kaki lima yakni Pemkab Bangka mengizinkan membuka lapak di pasar atas yang berjarak sekitar 500 m dari pasar Kite, Sebagian besar pedagang pakaian berasal dari Sumatera Barat.