Suasana berbeda Senin siang ( 14/5 ) ketika memasuki Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Sejumlah petugas kepolisian berseragam maupun tidak meminta setiap kendaraan roda empat yang memasuki pintu masuk kawasan bandara membuka kaca jendela mobil serta melihat dan memeriksa penumpang yang ada di dalam mobil.
Saya yang juga berada di kawasan bandara Depati Amir Pangkalpinang siang itu karena akan ke Jakarta, juga mendapat pemeriksaan. Pemeriksaan juga diperketat ketika memasuki pintu masuk ke dalam bandara. Saya sempat diminta berhenti sejenak oleh petugas Angkasa Pura untuk membuka Laptop yang saya bawa. Kemudian salah seorang petugas mengambil gambar saya dengan Hpnya tanpa meminta izin, setidaknya ada basa - basilah kepada saya.
“ Ada yang berbeda di Laptopnya, pak,” kata salah seorang petugas.
Apanya yang berbeda? Selama ini Laptop inilah yang selalu saya bawa memasuki bandara, ketika berpergian menggunakan jasa penerbangan.
Pemeriksan berlebihan yang dilakukan petugas ini, saya yakini karena setelah kejadian serangan bom di Surabaya. Terselip juga rasa cemas ketika akan melakukan penerbangan dengan adanya pengamanan yang berlebihan ini.
Ketika tiba di Bandara Soekarno Hatta, setelah melakukan penerbangan selama 1 jam dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang, saat berada di taxi kembali dapat informasi dari sopir bahwa, “ Jakarta siaga satu. “ Bertambah lagi kecemasan.
Semoga saja tidak ada lagi aksi terorisme. Hari - hari berikutnya di negeri ini tertib dan aman. Bersatu kita melawan terorisme dengan tetap selalu waspada dan siaga.
# Rustian Al Ansori