Secangkir kopi ditengah hujan. Mengharapkan kehangatan.Yang sempat hilang karena penghianatan. Walau sempat dihilangkan dari ingatan namun sulit dilupakan.
Secangkir kopi hitam dengan aroma sedap. Telah dihambarkan segelas hujan yang jatuh dari atap. Aku tak akan mengumpat, apa lagi sampai meratap. Biarkan saja hujan yang meratap. Biarkan saja hujan merayap. Tunggu saja malam bakal bikin senyap.Â
Kopi hitam yang dihambarkan segelas hujan adalah kebetulan. Kebetulan karena hujan. Kebetulan pula karena atap mengalami kebocoran. Derita kehidupan ditengah hujan. Ketika langit menjadi tempat perlindungan.Â
Secangkir kopi dan segelas hujan adalah penantian dalam kehampaan. Secangkir kopi dan segelas hujan adalah sandiwara tanpa akhiran.Â
Sungailiat, 13 Maret 2018Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H