Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelayanan Perbankan Dicederai Bisa Merusak Citra Bank

27 Desember 2017   22:50 Diperbarui: 28 Desember 2017   06:10 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diujung tahun 2017 ini pelayanan perbankan sangat ramai dengan nasabah. Khususnya mereka yang ingin mencairkan dana berbagai kegiatan di pemerintahan.

Kali ini saya mendatangi bank dimanan saya tercatat sebagai nasabah. Kedatangan saya ke bank untuk mengaktifkan SMS banking. Rabu siang (27/12) sekitar pukul 13.00 WIB saya mendatangi bank daerah yang ada di kota Sungailiat. Ternyata di dalam bank sudah padat dengan nasabah yang antri. Sehingga membuat saya ragu mengambil nomor antrian karena prediksi saya, pelayanan tidak akan tuntas hingga pukul 15.00 Wib dan saya tidak akan mendapatkan pelayanan.

Akhirnya saya putuskan untuk tetap antri dengan mengambil nomor antrian untuk customer service. Saya mendapatkan nomor antri 141. Apa yang saya lakukan hanya untuk coba - coba, siapa tahu dapat dilayani. Harapan bakal dilayani kayaknya kecil kemungkinan, karena waktu saya memulai antri baru urutan ke 120. Sedangkan pelayanan yang diberikan untuk nasabah di customer service untuk satu orang hingga mencapai sekurang - kuranya 15 menit.

Semakin sore nasabah semakin ramai, bahkan sebagian nasabah ada yang berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk. Perkiraan saya tidak akan mendapatkan pelayanan, ternyata perkiraan saya keliru karena beberapa nomor pengantri banyak yang tidak ada lagi sehingga dilewati kemungkinan karena tidak sanggup menunggu terlalu lama.

Pas giliran nomot urut 140 dipanggil, berarti saya tinggal satu langkah lagi. Legah sudah bisa menyelesaikan antri. Tapi kenyataannya berbeda, setelah seorang satpam meminta petugas di castemer service untuk mempersilakan pengantri nomor 142. Saya kecewa karena telah dilewati, gara - gara campurtangan Satpam. Kemunginan ibu dengan nomor 142 itu kerabatnya.

dokpri
dokpri
Peristiwa ini menjadikan pelayan di bank gara - gara ulah oknum satpam tercederai. Ibu - ibu yang duduk disamping saya dengan nomor urut 144 sempat mempertanyakan kenama saya didahuli.

" Harusnya bapak."

" Biar saja bu, menunggu saja sebentar lagi saya tetap bakal dapat guiliran," ujar saya tenang.

Kalau pengantri yang tidak sabar menghadapi apa yang saya alami, suasana pelayanan di bank itu pasti akan gaduh dengan protes. Peristiwa sekecil ini akan merusak citra pelayanan yang diberikan. Saya tidak akan menyebutkan nama bank, semoga saja pelayanan akan semakin baik di tahun mendatang. Ternyata budaya antri masih belum bisa dilaksanakan dengan benar semua warga bangsa.

Salam dari pulau Bangka.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun