Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Olahraga Menjadi Objek Politik

17 Desember 2017   22:45 Diperbarui: 17 Desember 2017   23:54 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baleho para tokoh politik di kabupaten Bangka terpasang selama berlangsungnya Turnamen sepakbola Bupati Bangka Cup di stadion OROM Sungailiat (foto Rustian)

Selama berlangsungnya turnamen sepakbola Bupati Bangka Cup di Stadion OROM Sungailiat, kabupaten Bangka saya hanya menyaksikan pertandingan saat hari terakhir di babak final.

Ketika memasuki stadion OROM, pandangan saya tertuju kepada beberapa baleho yang terpasang dari tokoh politik kabupaten Bangka dan Bangka Belitung. Dari anggota DPR RI hingga anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan DPRD Kabupaten Bangka. Ada apa gerangan begitu banyaknya terpasangan gambar tokoh politik ini. Apakah menjelang Pilkada?

Kehadiran baleho di event olahraga, sudah pasti sebagai ajang promosi para tokoh politik tersebut. Terlepas mau maju Pilkada 2018, ataupun hanya sekedar promosi diri biasa dihadapan penonton yang setiap sore mamadati stadion OROM selama satu bulan lebih. 

Timbul pertanyaan apakah mereka mensponsori turnamen, atau hanya memeanfaatkan momentum untuk promosi gratis. Tidak ada informasi yang saya dapat berapa para politisi ini membayar kepada panitia untuk memasang baleho?

Menurut informasi dari sumber tidak resmi yang saya terima, para politisi ini tidak membayar alias gratis. Menunjukan bahwa olahraga masih menjadi objek, termasuk objek politik. Terutama sepakbola sebagai olahraga yang banyak digemari masyarakat Indonesia, dijadikan alat poltik.

Kasihan nasib olahraga. Hanya menjadi pelengkap penderita. Hanya kelihatan kemeriahannya, setelah kompetisi usai gema olahraga kembali redup. Atlet yang berkualitas tidak ditemukan. 

Sampai sekarang saja, kompetisi sepakbola yang begitu banyak diseluruh Tanah Air dari semua tingkatan, ditambah banyaknya penduduk Indonesia tak dapat menjadi modal utama untuk membentuk tim tanggu sehingga berprestasi dunia. Pertandingan di Piala Dunia sekarang ini hanya mimpi.

Inilah catatan kecil dari nasib olahraga Indonesia, yang masih dijadikan objek. Salam dari pulau Bangka.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun