Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Kehilangan Pujian

12 Desember 2017   13:32 Diperbarui: 12 Desember 2017   13:35 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah berlumpur setelah hujan mengguyur. Jalan licin dalam kubangan dipenuhi lumpur. Tak lagi senyum yang dapat menjadi pelipur. Keikhlasan lepas membuat kepercayaan jadi luntur.

Gurauan pun hilang berganti menjadi ketegangan. Setiap saat menjadi tantangan. Setiap saat dapat menjadi ujian. Begitu pula akan menjadi ancaman. Bisa jadi waktu tidak bisa berjalan.

Bencana sedang menghadang di tepi - tepi sungai, di kaki bukit dan jurang. Ketika hujan tak patuh kepada pawang. Sesukanya menenggelamkan perumahan, jalan hingga ladang. Hujan menjadi kehilangan pujian. Hujan tidak lagi penyedap kebahagian.

Sungailiat, 12/12/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun