Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbatas Aksaraku

11 Desember 2017   19:25 Diperbarui: 12 Desember 2017   01:52 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata telah menghilangkan akasaraku. Lelah mata telah kehilangan aksaraku. Sakit mata telah tak terlihat satu aksaraku. Senja usia terlihat terpenggal aksara membuat terlihat dunguku.

Terbatas aksaraku ketika aku menulis kalimat buat malam. Gelap malam semakin sulit menyimak kalam.Terasa menyalahi diri membuat geram. Tak ada cara lain selain menerima dengan diam.

Aksara ku.Hanyalah ka dan u. Semakin membuat parah mataku.

Sehingga patah aksaraku

Sungailiat, 11/12/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun