Malam tak lepas dari dekapan bulan yang kebetulan tidak bersolek malam ini. Bulan tak benderang karena dimakan bayang - bayang yang semakin meninggi. Bulan kehabisan bedak juga kekeringan minyak wangi. Walau begitu ketiak bulan tetap wangi.
Bulan dimakan bayang - bayang. Jalannya diarak awan terasa dalam kejaran sehingga membuat bergoyang. Malam yang semakin jauh semakin membuatnya sempoyongan. Trauma masa silam membuat kebahagian jadi hilang.
Bayang - bayang hanyalah sakit jiwa yang belum kelar. Mungkinkan bulan akan terkapar? Ketika sakit terulang terasa wajah tertampar. Walaupun bulan hanya sedikit karena tertutup bayang - bayang tapi masih ada sedikit sinar. Biarkanlah sakit yang pernah menyakiti karena itu bagian dari perjuangan sementara hidup belum kelar.
Sungailiat, 10/12/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H