Mendung siang ini telah menyeret - nyeret hati dalam duka tersisa. Setelah hempasan prahara yang melukai menikam dada. Sakitnya sangat terasa seperti membelah dada dengan luka mengangga. Bukanlah perih biasa, tapi perihnya hampir melepaskan jiwa dari raga.
Mendung sore ini seketika datang, seketika pula merubah cerah. Tebalnya awan hitam menambah rasa resah. Banyak pertanyaan yang  tertuju tak mampu dijawab, sehingga hanya pasrah. Mengapa tidak dilibas saja dengan sembilu tajam yang baru diasah?
Mendukung tak pernah dendam, mengapa mesti membalas? Biarkan berjalan hingga jauh walau tanpa tujuan dengan lepas. Perjalanan panjang tanpa arah akan ditemukan sendiri pecut yang melibas. Biarkan sendiri dirasakan walau lama, setelah lupa baru akan dapat balas.
Sungailiat, 10/12/2017