Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komunis di Indonesia Harus Tetap Diwaspadai

29 September 2017   23:18 Diperbarui: 30 September 2017   00:40 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : toelank.com

Ayah saya dulu bercerita tentang Partai Komunis Indonesia ( PKI ) bahwa, kalau Gerakan 30 September (G30S) tidak berhasil ditumpas ia akan menjadi sasaran pembunuhan PKI karena ayah dulu sebagai pimpinan salah satu ormas pemuda Islam. Pemberontakan G 30 S PKI berhasil ditumpas, selamatlah tokoh - tokoh Islam waktu itu.

Masih kata ayah, lubang untuk menguburkan para tokoh - tokoh di Sungailiat, kabupaten Bangka itu sudah disiapkan. Setelah pemberontakkan PKI ditumpas, demikian pula sejumlah tokoh PKI beserta pengurus organisasi pentolannya ditangkap. Setelah penangkapan itu ada tokoh PKI yang kembali hidup, namun ada pula hanya tinggal nama.

Ketika saya lulus tes CPNS pada tahun 1996, kami menjalani tes wawancara yang pertanyakan tentang sejauhmana tahu tentang PKI.

Anda tahu tentang PKI ?

Darimana saudara mengetahui tentang PKI?

Apakah ada keluar sudara yang terlibat PKI ?

Apakah ada orang disekitar saudara yang terlibat PKI ?

Pertanyaannya sederhana, namun kalau salah menjawab yang mengetes akan mengejar dengan pertanyaan yang menyjebak. Bisa - bisa dicurigai ada keluarga yang PKI, sehingga dianggap tidak bersih lingkungan maka urung menjadi CPNS.

Saya menjawab dengan singkat saja, kalau saya tahun saya bilang tahu, kalau tidak saya bilang tidak. Kemudian apa yang dicerita ayah, saya cerita kepada yang mewawancarai. Belum habis saya bercerita, langsung dihentikan saya dipersilakan keluar, wawancara selesai.

Setelah era reformasi tes serupa itu sudah tidak ada lagi. Tidak bakalan ada rintangan untuk yang menjalani tes CPNS terkait dengan keterlibatan keluarga dari PKI. Dengan adanya keleluasaan itu, apakah berarti tidak perlu lagi waspada dengan kebangkitan PKI?

Saya rasa kewaspadaan itu harus selalu ada, dengan cara memperkuat dan menanamkan kembali nilai - nilai Pancasila warga bangsa sejak usia dini (dibangku sekolah). Peringatan Kesaktian Pancasila 1 Oktober, kembali akan diperingati dalam upacara bendera merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi generasi sekarang dan  mengingatkan kembali bahwa ideologi komunis itu tidak sesuai dan bertolak belakang dengan ideologi pancasila.

Sekedar mengingatkan bahwa PKI itu bahaya laten.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun