Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perawan

11 September 2017   22:57 Diperbarui: 11 September 2017   23:06 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adalah perempuan

Yang selalu menjaga dirinya dengan norma

Setiap langkah

Selalu menyimpan waspada

Apa lagi malam tanpa sapa

Semua telah menjadi diri masing - masing

 

Tidak perduli sedang ada paksa

Merampas kesucian

Yang dijaga iman

Dibalut etika

Berselendangkan budaya

 

Pemaksaan dengan kasar

Adalah durjana

Dilaknatkan langit

Dilaknatkan tanah

Dilaknat Air

Dilaknat api

 

Adalah perempuan

Yang kehilangan segalanya

Membuat lemas

Hati terperas

 

Binatang malam berteriak ramai

Dengan kelebat Kelelawar

Dengan menebar bau apek

Hidungpun berkerut

Hingga amis bau darah

Malam telah kehilangan perawan

 

Sungailiat, 11/9/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun