Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idul Adha di Kampungku, Antara Sedapnya Ketupat Lebaran dan Kerukunan

3 September 2017   16:29 Diperbarui: 3 September 2017   16:59 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Lebaran haji atau Idul Adha tidak ada perbedaan dengan Idul Fitri di kampungku di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perbedaan hanya pada jumlah warga yang mudik, Idul Adha 1438 H ini tidak banyak warga yang mudik kampung, ada juga namun jumlahnya sedikit bila dibaningkan Idul Fitri.

Seperti Idul Fitri, lebaran haji baik warga kebanyakan maupun pejabat tinggi seperti Bupati, Walikota maupun Gubernur melakukan open house di rumah masing - masing. Selain itu menu makanan yang dihidangkan juga sama dari kue kering hingga Ketupat dengan pendampinggnya seperti Rendang, Opor Ayam, Soto, Sambal Asam dan lain - lain.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lembaran haji tidak beda dengan lebaran Idul Fitri. Di sejumlah desa juga menggelar adat Nganggung yakni membawa 1 dulang yang berisi berbagai penganan ke masjid usai sholat Idul Adha untuk dimakan bersama - sama serta didoakan untuk keselamatan bersama.

Hari ketiga Idul Adha (3/9) di Sungailiat masih ramai dengan warga yang saling kunjung - mengunjungi dari satu rumah ke rumah lainnya.  Menunjukkan kebersamaan dan silaturahmi yang cukup tinggi, serta kerukunan antar ummat beragama juga kuat karena warga non muslim turut bertamu saat Idul Adha. Keberagamaan agama, suku dan adat istiadat menjadi indah saat lebaran haji.

Demikian pula saat penyembelihan hewan kurban, warga non muslim tidak ada larangan untuk mereka melihat proses penyembelihan. Bersma Ummat Islam warga agama lain juga merasakan nikmatnya Ketupat, Rendang dan berbagai makanan lainnya. Ini sudah berlangsung lama sejak dahulu, tidak tergoyahkan dengan isu SARA dan lemahnya Kebhinekaan yang terjadi akhir - akhir ini yang sedang menerpa bangsa kita.

Salam dari kampung

Rustian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun