Mohon tunggu...
Rusti Nur Anggraini
Rusti Nur Anggraini Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Yogyakarta prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjir Rejeki Banjir Kendaraan

30 Desember 2014   15:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:11 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim liburan akhir tahun 2014 ini membuat sebagian besar kota-kota besar di Indonesia menjadi ramai dikunjungi wisatawan yang kebanyakan dari dalam negeri. Tak terkecuali di Jogja, liburan akhir tahun 2014 ini masyarakat Jogja kebanjiran rejeki namun juga harus menghadapi banjir kendaraan yang disebabkan banyaknya kunjungan wisata di Jogja oleh para wisatawan dari berbagai daerah dari luar Jogja yang menyebabkan kemacetan.

Libur tahun pelajaran yang jatuh pada bulan Desember ini mengundang antusiasme masyarakat Indonesia melepas sejenak kepenatan dengan melakukan refreshing berwisata di beberapa daerah wisata di Indonesia. Selain itu juga libur Natal dan tahun baru jadi banyak yang melakukan liburan.

Yogyakarta juga merupakan salah satu kota besar yang menjadi tujuan wisata. Kota yang kaya  akan budaya maupun tempat-tempat wisata ini juga merupakan salah satu kota yang dituju untuk berliburan oleh para wisatawan. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung di kota budaya ini berasal dari luar Jogja dengan nomor kendaraan sebagian berplat AD, H, S, B, L, dan beberapa plat lain yang menunjukkan asal daerahnya masing-masing.

Kedatangan para wisatawan dari berbagai daerah ini mendatangkan rejeki tersendiri untuk masyarakat Jogja. Baik dari pedagang asongan maupun pebisnis dengan toko-toko besar dan juga pebisnis hotel-hotel baik yang hanya sekedar penginapan maupun hotel yang berbintang dengan fasilitas yang membuat nyaman para wisatawan. Omset yang diterima para pebisnis di Jogja lebih besar dariipada hari-hari biasanya, sebab makanan atau pun harga hotel dinaikkan sedikit sehinggi membuat keuntungan mereka lebih banyak. Hal ini tidak menjadi masalah untuk para wisatawan yang mengunjungi Jogja, karena dinaikkan seberapapun harganya, harga barang-barang di Jogja tidak semahal di kota-kota besar di Indonesia lainnya. Pebisnis untung wisatawannya pun juga senang.

Namun dibalik keuntungan-keuntungan yang didapatkan pleh masyarakat Jogja itu tentunya juga ada hal yang kurang sedap. Dikarenakan antusiame wisatawan yang membludak ini, Jogja menjadi semakin macet. Pengguna Jalan harus lebih sabar lagi dalam menggunakan jalan. Sebelumnya jigja juga sudah mulai macet, namun di musim liburan ini kemacetan di Jogja menjadi semakin parah. Banyaknya wisatawan dari berbagai daerah yang mengunjungi Jogja dengan menggunakan bus-bus besar yang umumnya berisi penumpang pelajar SMP maupun SMA serta mobil pribadi yang umumnya digunakan para keluarga inilah yang memicu semakin macetnya kota budaya ini. Beberapa titik yang mengalami kemacetan parah yaitu di titik 0 km, Jalan Laksda Adi Sucopto, bahkan jalur di lingkar selatan yang umumnya sepi kendaraan pun menjadi macet. Kendaraan baru bisa melaju setelah paling sedikit 2 kali lamppu merah dikarenakan banyaknya mobil-mobil dan bus-bus besar.

Tujuan para wisatawan datang ke Jogja ini ada beberapa macam. Ada yang mengunjungi sanak saudaranya di kota pelajar ini, ada jyang pulang kampong, ada juga yang ingin menikmati wisata alam maupun bangunan bernilai sejarah di kota pelajar ini.

Wisatawan yang bertujuan untuk berlibur di kota pelajar ini memiliki beberapa destinasi tempat wisata. Beberapa tempat wisata alam yang sering di kunjungi di Yogyakarta yaitu Parangtritis. Namun sekarang ini Parangtritis sudah tidak lagi menjadi pantai yang favorit untuk dikunjungi. Sekarang yang menjadi favorit para wisatawan yaitu pantai pasir putih di Wonosari, Gunung Kidul seperti pantai Krakal, Kukup, Indrayanti, B ron, Sundak, Drini dan masih banyka pantai lainnya. Ada juga wisata baru yang menjadi tujuan wisatawan yaitu air mancur Sri Gethok.

Selain tempat yang bernuansa alam, wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan yaitu Malioboro, Benteng Van Den Burg, Keraton Yogyakarta, serta pasar malam atau orang Jogja sering menyebutnya dengan istilah sekaten yang dilengkapi dengan wahana mainan yang menarik.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun