Mohon tunggu...
Rusti Nur Anggraini
Rusti Nur Anggraini Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Yogyakarta prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Warga Terserang DB, 231 Rumah Disemprot

4 Januari 2015   03:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:52 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420293059743636576
1420293059743636576

14202931521281713530
14202931521281713530

4 orang warga di Pedukukuhan Mredo Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta terserang penyakit demam berdarah (DB). Hal tersebut dilaporkan ke Dinas Kesehatan Bantul yang akhirnya mendapat tanggapan berupa penyemprotan gas pembasmi nyamuk di 231 rumah warga pedukuhan Mredo, Sabtu 3 Januari pukul 07.30 WIB. Penyemprotan ini dilakukan untuk menanggapi laporan dari warga karena jumlah korbannya mencapai 4 orang.

Keempat warga yang terserang penyakit demam berdarah tersebut semuanya berasal dari desa Mredo Wetan. Kendati demikian, penyakit demam berdarah tersebut belum memakan korban jiwa dan menyebar ke beberapa desa lain yang ada di pedukuhan Mredo. Untuk mencegah hal serupa, pemerintah kota Bantul khususnya Dinas Kesehatan mengerahkan tim kesehatannya untuk melakukan penyemprotan di beberapa desa. Beberapa desa yang disemprot agar nyamuk berkurang atau hilang yaitu, Mredo Wetan, Jetak, dan juga Sobayan.

Dalam aksi penyemprotan yang dilakukan pagi tadi, empat orang tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Bantul ini dikerahakan. Paryanto, salah satu petugas penyemprotan nysmuk ini mengatakan bahwa yang disemprot tadi pagi hanya di pedukukuhan Mredo saja. Hal ini karena menanggapi laporan warga tentang 4 orang yang terserang demam berdarah. Kalau hanya 1 orang tidak akan dilakukan penyemprotan, berhubung yang terserang ada 4 orang jadi dilakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi hal buruk yang lain. Namun tidak semua rumah warga di daerah ini disemprot. Yang disemprot hanya beberapa desa yang melaporkan kejadian ini di Dinas Kesehatan Bantul.

Penyemprotan dilakukan mulai dari rumah-rumah warga, masjid dan juga makam serta kebun-kebun yang masih luas.  Di pedukuhan Mredo ini areal kebunnya masih sangat banyak dan juga bisa dibilang agak kotor dan kurang terawat. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan keempat warga tersebut terserang penyakit demam berdarah.

Lingkungan yang lembab dikarenakan hujan yang terus mengguyur kota Yogyakarta ini memicu timbulnya bibit-bibit nyamuk yang merajalela yang kemuian masuk ke rumah-rumah warga. Dan jika keadaan rumah warga sama kotornya dengan lingkungan sekitarnya maka nyamuk akan dengan mudah menyerang warga ketika warga terlelap dalam tidurnya. Hampir semua rumah di wilayah ini dikelilingi oleh kebun dan juga sawah. Dan naasnya, kebun dan juga sawah tersebut sebagian bukan milik dari rumah yang berada di sekitarnya. Kebun tersebut sebagian milik warga yang berpindah rumah atau rumahnya tidak berada di sekitar areal itu, jadi kebun-kebun tersebut kurang terawat dan kotor sehingga banyak nyamuk.

Dalam penyemprotan tadi, warga dihimbau untuk keluar rumah serta mengaamankan makanan yang ada di dalam rumah agar tidak terkena racun yang ditimbulkan oleh gas yang disemprotkan untuk membasmi nyamuk-nyamuk. Beberapa warga terlihat agak terkejut karena tidak ada pemberitahuan jauh-jauh hari sehingga mereka yang sudah memasak banyak sayur atau yang berdagang kerepotan mengamankan makanan mereka. Namun untuk para anak-anak balita maupun yang sudah menduduki bangku sekolah dasar , penyemprotan ini menjadi sesuatu yang aneh dan malah mereka jadikan tontonan dan mengikuti petugas penyemprot yang menyemprot ke rumah-rumah warga.

Musim hujan yang mengguyur wilayah Yogyakarta setiap hari ini ada dampak negatif yang ditimbulkan. Walaupun dampaknya bukan berupa banjir bandang seperti yang terjadi di beberapa wilayah kota besar layaknya Jakarta yang hampir setiap musim hujan tiba terjadi banjir karena kurangnya daerah resapan air, namun musim hujan di Yogyakarta kali ini harus diwaspadai. Terlebih-lebih waspada terhadap beberapa penyakit seperti demam berdarah.

Dalam menanggapi hal ini khususnya tentang terserangnya penyakit demam berdarah kepada 4 orang warga desa Mredo Wetan ini, perlu adanya sosialisasi atau kesadaran tiap individu untuk menjaga kebersihan lingkungan mreka disaat musim hujan seperti ini. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan menimbun sampah yang organik, tidak membiarkan bak air terisi air jika tidak digunakan, serta membersihakn lingkungan sekitar baik dalam rumah maupun area-area di luar rumah. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun