fitnah sepertinya makna ramadan itu tidak ada arti pada dirinya. Sehingga mereka justeru membuat orang lain berdebat dengan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya.Â
Ramadan hampir berlalu, tidak terasa sisa beberapa hari lagi namun ada sebagaian orang yang menjadikan ramadan sebagai bulan yang penuhHal ini sangat mempengaruhi ibadah yang dia lakukan di bulan Ramadan. Lihat saja di berbagai postingan dimedia sosial bertebaran berita-berita hoaks yang belum jelas kebenarannya namun diposting hanya untuk mendapat perhatian dari nitizen. Berita-berita seputar rumah tangga sampai urusan politik yang mengarah ke fitnah menjadi santapan sehari-hari di media sosial.
Spirit ramadan ini belum mampu menggerakkan hatinya untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa dan bahkan mereka mendapatkan dosa besar dari fitnah yang dia  lakukan. Fokusnya mereka hanya pada bagaimana mengambil keuntungan dunia berupa viral atau duit dari mengubar kekurangan orang lain.Â
Di zaman sekarang banyak yang mencari makan dan penghasilan dari hasil menyebar fitnah dan berita bohong yang justeru akan membuat koban akan dibully habis-habisan dari orang yang langsung percaya dengan berita tersebut. Bukankah ini benar-banr keji dan bisa dipastikan uang yang dihasilkan dari hal tersebut bisa dipastikan haram.
Dalam hadist nabi dijelaskan  "Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; 'Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.' Kemudian Sahabat kembali bertanta; 'Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?' Rasulullah kemudian menjawab; 'kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (kebohongan besar)." (H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi).
Banyak mudharat yang ditimbulkan dari fitnah ini seperti bisa membuat orang terpecah belah, silaturrahim tidak jalan, mencelakai orang dan yang paling mengerikan pelaku fitnah ini terancam akan masuk kedalam neraka.
Rasulullah SAW pernah bertanya pada sahabatnya, "Siapakah orang yang bangkrut?" lalu mereka berkata, "Orang yang tidak memiliki kekayaan". Kemudian Rasulullah SAW berkata "Bukan itu, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai amal ibadah." Lalu sahabat bertanya kembali, "Bahkan ketika orang tersebut mengerjakan shalat dan puasa?"Â
Dan Rasulullah menjawab, "Bahkan ketika dia salat dan puasa karena perbuatan baiknya akan diberikan kepada orang yang terzalimi, dia ghibah dan juga fitnah bahkan perbuatan buruk orang yang di fitnah dan di tindas akan diberikan kepada orang yang memfitnah."Â
Tulisan ini mengajak kesemua kompasiner untuk menjaga diri dari perilaku tidak terpuji dalam bulan suci ramadan ini termasuk lebih selektif memilih dan menyebar isu yang belum dipastikan kebenarannya. Jangan sampai kita mendapatkan "dosa jariah" akibat ikut menyebarkan berita bohon yang menjurus  ke fitnah.Â
Dosa Jariah yang akan terus-menerus akan kita dapatkan dari orang lain yang ikut percaya dengan kebohongan. Mari menjadikan ramadan ini bulan untuk menjaga diri dari fitnah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H