Ada fenomena yang sangat lumrah terjadi di tempat-tempat kerja. Interaksi  berlebihan dengan lawan jenis  teman kerja merupakan hal yang biasa.Â
Bergaul ditempat kerja ada batas-batas tertentu. Namun saking intensnya bertemu menyebabkan interaksi laki-laki dan perempuan semakin kuat. Maka batas-batasan moral dan professional kemudian menjadi luntur sehingga interaksi berubah menjadi hubungan person yang lebih intim.
Meski dengan alasan professional menjalankan tugas kerja dan menuntut  harus melaksanakan pekerjaan dengan lawan jenis, tidak harus menyebabkan batas-batasan moral diabaikan. Kalau batas-batas moral diabaikan maka yang terjadi seseorang tidak akan merasa bersalah untuk mengungkapkan panggilan-panggilan yang selayaknya ditujukan kepada pasangan yang sah (istri/suami). Sebagai contoh panggilan  "sayang" atau panggilan mesra yang hanya ditujukan ke Istri menjadi sesuatu yang biasa dipakai panggilan  untuk lawan jenis di tempat kerja?
Ada sebagian  yang mengatakan "ah, lebay masa begitu saja dipersoalkan" . Sebenarnya itu bukan persoalan lebay atau tidak, yang jelas kita menempatkan sesuatu pada tempatnya. Masa ke lawan jenis dikantor sering memanggil sayang sedangkan ke Istri atau suami sendiri jarang manggil sayang, itu pun kalau ada maunya.
Lebih mesra ke teman sekantor juga mengindikasikan ada persoalan dengan pasangan. Sangat boleh jadi ada kebahagiaan yang tidak didapatkan dari pasangannya dan bisa diperoleh dari lawan jenis teman sekantor. Untuk pasangan seperti ini hati-hati boleh jadi boleh jadi ini awal emotional connection yang akan menjalar ke emotional affair.
Intens bertemu selama kurang lebih 8 Jam sehari, mengerjakan pekerjaan dalam satu tim, penampilan sempurna, saling mengerti kelebihan dan kekurangan masing-masing. Serta sering curhat masalah pasangan ke teman sekantor akan lebih mendukung terbentuknya hubungan emosional.Â
Kalau sudah terbentuk hubungan emosional seperti ini. Dia tidak akan segan-segan menceritakan semua rahasia rumah tangganya dengan teman lawan jenisnya di kantor. Hasilnya sudah tidak ada lagi rahasia pribadi yang tidak tersembunyi. Hasil penelitian dari womansavers.com menyatakan bahwa 92% dari 6000 perempuan percaya bahwa emotional affairs akan mengarah kepada perselingkuhan secara fisik.Â
Kadang memang manusia memiliki sikap tidak adil. Istri dirumah yang senantiasa setia dan menjaga kehormatan keluarga hanya mendapatkan perhatian yang sedikit dan seadanya, sedangkan lawan jenis  patner kerja mendapatkan porsi yang besar dalam hal perhatian. Dengan Lawan jenis dikantor mesranya bukan main, royal mentraktir  tapi ke istri sendiri perlakuaanya biasa saja dan terkesan hanya menjalankan kewajiban.
 Ini fenomena nyata di tempat kerja. Meski tidak semua melakukannya. Masih banyak juga yang lebih bisa menjaga sikap dan komunikasi dengan rekan kerja sebatas untuk keperluan kerja saja. Menjaga interaksi dengan lawan jenis dikantor dan yang paling penting senantiasa menjaga kehormatan diri dari semua fitnah agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H