Satu kalimat atau atau beberapa kalimat yang bisa menginspirasi seseorang menjadi lebih baik merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis yang tidak bisa dinilai oleh materi.
Sejatinya kebahagiaan inilah yang menjadi puncak kebahagiaan bagi seorang penulis. Penulis ibarat penyambung lidah dari hasil pikiran, renungan dan dari orang lain yang dikumpulkan dalam bentuk tulisan. Kumpulan tulisan ini jika dikumpulkan akan menjadi sebuah kumpulan tulisan atau buku.
Bila suatu saat anda tidak bersemangat, lelah, bte  untuk menulis maka ingatlah bahwa tulisan yang anda bagikan boleh jadi sangat ditunggu oleh orang lain yang sedang galau atau mencari solusi dari masalah yang ia hadapi. Inilah uniknya menulis.
Kalau dengan berbicara atau ceramah melalui lisan. Biasanya hanya akan memotivasi sekian banyak peserta yang hadir diacara tersebut. Berbeda dengan menulis, ia akan masuk ke ruang-ruang baca yang kadang kita sendiri tidak pernah membayangkan.
Saya teringat dengan teman penulis buku-buku pengembangan diri. Seorang gadis yang ingin mengakhiri hidupnya karena malu telah melakukan perbuatan asusila sebelum menikah. Dia merasa bersalah dengan dirinya sendiri serta malu dengan keluarga besarnya karena telah mencemarkan nama baik keluarganya yang selama ini dikenal sebagai keluarga yang memegang teguh prinsip agama.
Ternyata setelah membaca buku tersebut. Akhirnya dia tersdarkan bahwa mengakhiri hidupnya bukan solusi tapi justeru menambah kesalahan. Dia mulai bangkit dan memperbaiki diri dan hidupnya dan akhirnya menjadi wanita yang baik dan diterima dimasyarakat.
Banyak hal-hal yang sangat bermanfaat dalam hidup, bisa berupa pengalaman hidup atau berupa ilmu pengetahuan yang bisa kita bagikan melalui menulis. Pengalaman hidup yang khas dan menarik akan sangat bermanfaat bila ditulis dan dibaca oleh orang banyak.
Ada beberapa buku yang pernah say abaca dan betul-betul memberikan inspirasi hidup. Beberapa buku diantaranya The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey, Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi, Kubik Leadership karya Mas Jamil Azzaini dan masih banyak buku yang bisa memberika pencerahan.
Mulai sekarang tetap konsisten menulis sebagai bagian dari perjalanan hidup kita, karena menulis untuk keabadian. Menulis juga akan memberikan kebaikan akhirat berupa pahala yang tak putus-putusnya meskipu diri kita sudah meningggal nantinya. Tidak peduli seberapa kecil menghasilkan kebaikan, namunkebaikan-tetaplah kebaikan walau sekecil debu. Salam Inspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H