Lama-kelamaan akhirnya menjadi ringan dan akhirnya tanpa disadari sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Pernahkah kita memikirkan bagaimana pola hidup ketika memulai aktifitas dari pagi sampai malam. Mulai dari cara bagun pagi, menggosok gigi, mandi, berpakaina sampai berangkat ke kantor melewati rute yang sama.
Pola kebiasaan yang sudah dinikmati, bila suatu saat berubah maka pasti akan terasa terganggu. Bila terbiasa bangun jam 7 pagi kemudian dibangunkan jam 5 subuh pasti akan merasa terganggu karena polanya langsung berubah.
Kebiasaan buruk itu juga berpola. Perhatikan caranya, waktunya. Kadang pikiran sadar menginginkan hal yang berkebalikan dengan kebiasaan buruk.
Alasan manusia menempel pada kebiasaan buruk mereka begitu lama adalah karena ada berbagai alasan, seperti : kenyamanan, takut gagal dan kekuatan dari kebiasaan itu. Akhirnya usaha untuk mengubah kebiasaan buruk seolah tidak ada artinya.
Namun kita harus percaya bahwa kebiasaan buruk itu bisa diubah. Sebagaimana kita ingin membentuk kebiasaan baru yang baik. Kuncinya adalah kesadaran dan kesabaran untuk mau berubah dan berproses.
Butuh waktu berapa lama bisa membentuk kebisaan yang baik?. Jawabannya relatif menurut teori perubahan bisa 21 hari, 1 bulan, 66 hari. Tapi semuanya hanya teori. Jawabannya ada pada diri masing-masing.
Bahkan ada yang untuk mengubah kebiasaan buruknya hanya butuh waktu 1 menit. Contohnya ketika seorang perokok divonis menderita kangker paru dan diminta segera berhenti merokok maka seketika itu juga si perokok ini berubah. Jadi perubahan itu sangat relatif.
Berproses itu pun juga punya cara. Hal yang terpenting sekarang yang harus dilakukan adalah melakukan satu perbuatan yang ringan dan kecil untuk pelan-pelan mengubah kebiasaan buruk. Karena pada sejatinya kebiasaan buruk yang  itu akan digantikan kebiasaan baru yang lebih produktif.
Jangan lupa tetap bersabar hingga semua terjadi secara alamiah dan perhatikan kesuksesan akan kita raih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI