e. Tidak ada penyaluran dari hasil membaca
Ilmu kalau tidak dimanfaatkan biasanya akan mengendap. Otak bila selalu kebanjiran informasi dan tidak ada wadah penampungannya menyebabkan kita merasa bosan dengan rutinitas itu. Maka membaca tanpa wadah penyalurannya juga pasti akan membosankan. Agar tidak bosa membaca bisa dislurkan melalui diskusi atau juga dengan menulis. Menulis merupakan wadah yang paling baik agak kita dipaksa membaca dan membaca lagi.
Bukan seberapa banyak yang kamu bisa baca namun kekonsistenan membaca itu yang penting. Sebagian kalangan menetapkan cukup membaca selama 15-20 Menit saja dalam sehari itu sudah cukup memberikan ilmu yang banyak. Kalau kita hitung secara matematis membaca rutin tiap hari selama 20 menit bila dikalikan 30 hari artinya sudah memanfaatkan waktunya sebanyak 600 Menit dalam sebulan.Â
Bila jumlah halaman yang dibaca sebanyak 5 Lembar dengan membaca selama 20 Menit  maka bisa menyelesaikan buku setebal 150 Halaman dalam satu bulan. Artinya dalam satu tahun bisa membaca buku sebanyak 12 buku.
Ini hitungan paling standar yang bisa dilakukan bagi orang-orang yang merasa paling sibuk dengan pekerjaannya. Bisa dibayangkan berapa buku bisa dibaca bila kita memiliki waktu luang membaca sampai 1 atau 2 jam dalam 24 Jam.
Bangsa akan cerdas dengan membaca dan gerakan gemar membaca harus dimulai dari diri sendiri kemudian mengajak keluarga yang paling penting dukungan pemerintah menyediakan buku-buku murah dan bermutu dan yang paling penting pemrintah juga harus memberikan perhatian lebih untuk para penulis buku. Karena penulis buku dalam kenyataannya masih dibiarkan berjalan sendiri.