Mohon tunggu...
Rustan Ibnu Abbas
Rustan Ibnu Abbas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer

Suka nulis , Trainer Sales, Cinta Islam, Pembelajar dari nilai kehidupan Silahkan kunjungi Blog saya di www.rustanibnuabbas.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Kepercayaan Diri dengan Menulis

8 Agustus 2018   10:26 Diperbarui: 8 Agustus 2018   10:29 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penulis pemula semuanya akan dihadapkan dengan tantangan yang sama yakni masalah percaya diri menulis. Sering kali kita terlalu cepat menilai tulisan sendiri dengan  menyebut tulisan saya tidak bagus, kalimatnya ambigu, dsb. 

Karena inilah banyak yang baru memulai menulis sudah berhenti ditengah jalan. Keyakinan tidak bisa menulis lebih besar dari keyakinan bisa menulis. Mari kita pelan-pelan membahas masalah keyakinan bisa menulis bisa dilakukan oleh semua orang.

Munculnya proses keyakinan bermula dari sesuatu yang dilakukan berulang-ulang pada akhirnya dia berkesimpulan dia bisa melakukan sesuatu atau tidak. 

Sering kali kita merasa tidak bisa menulis. Rasa ini yang kian berkembang berubah menjadi kekhawatiran, begitu dia memulai menulis, dan menilai tulisannya. 

Ternyata tulisannya belum bagus. Diulangnya dua sampai tiga kali masih juga belum bagus. Pikirannya mulai mengatakan memang saya tidak punya potensi untuk menulis. Akhir cerita dia berkesimpulan saya tidak bisa menulis.

Inilah yang disebut sebagai "mental blok" dan ini bisa dialami oleh siapa saja dan jenis pekerjaan apa saja. Misalnya seorang sales yang mengalami mental blok maka sebelum melakukan prospek dengan calon customernya justru yang muncul pertama adalah rasa ragu dan takut ditolak oleh calon pelanggannya.

Menulis membutuhkan proses dan meyakinkan diri juga butuh proses. Terlalu bersemangat untuk menghasilkan karya yang best seller namun ternyata untuk menulis satu halaman saja susahnya bukan main nanti ujung-ujungnya jadi patah semangat. 

Pelan-pelan saja dan dinikmati prosesnya. Selalu menjadi motivasi buat kita bahwa penulis best seller sekarang semuanya mengalami kesulitan dalam merintis karya-karyanya.

Pada saat saya mengikuti pelatihan menulis bersama Tere Liye. Beliau mengatakan bahwa saya butuh berproses sampai sekarang dan tantangan yang dialami juga sangat banyak misalnya naskahnya banyak  ditolak oleh penerbit karena dianggap belum layak dijual dipasaran.

Mulai sekarang mulailah menulis pada bidang yang dikusai. Targetkan kapan selesai. kalau belum mampu menulis buku maka, buatlah tulisan pendek seperti artikel, cerpen atau opini untuk melatih dan membiasakan menulis. 

Kirim ke media yang bisa memuatnya. Bila belum bisa latihlah semangat menulismu lewat blog pribadi yang banyak tersedia. Termasuk yang saya rekomendasikan web untuk melatih menulis di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun