Menulis, menurut peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, bisa memperkuat sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocytes. Pennebaker meyakini, menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan akan membantu Anda memahaminya. Dengan begitu, akan mengurangi dampak penyebab stres terhadap kesehatan fisik Anda.
Untuk memulai menulis tidak ada aturan baku atau dibatasi oleh usia. Menulis juga tidak harus yang panjang dan ilmiah yang justru bikin pusing kepala tapi menulis bisa dimulai dari hal-hal yang ringan dan dikuasai, materi bisa bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari.Â
Bang Jonru menjelaskan agar menulis bisa dijadikan sebagai terapi untuk hati dan pikiran maka ada beberapa syarat yang harus diperhatikan. Pertama, perhatikan bahasa yang digunakan, hindari bahasa negatif dan usahakan bahasa gunakan  positif yang dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar . Kedua, tidak  perlu memperhatikan EYD atau mengikuti kaedah penulisan karena yang paling penting adalah aspirasi dan keinginan berupa bahasa-bahasa hati tersampaikan lewat tulisan.
Dengan menulis, mengasah otak kiri yang berkaitan dengan analisis dan rasional. Saat  melatih otak kiri, otak kanan akan bebas untuk mencipta, mengintuisi, dan merasakan. Singkatnya, menulis bisa menyingkirkan hambatan mental dan memungkinkan kita menggunakan semua daya otak untuk memahami diri sendiri, orang lain, serta dunia sekitar kita.
Melampiaskan kekesalan, curhat, bersedih, bergembira semua bisa dituangkan melalui tulisan. Kalau dulu biasanya curhatnya dengan buku diary, sekarang bebagai sarana tempat menulis tersedia, bisa melalui media sosial seperti facebook atau twitter, blog dan sejenisnya. Dari hasil penelitian menulis 20 menit sehari sudah cukup dijadikan sebagai saran melepaskan beban pikiran. Bahkan dari hasil curhat menulis  muncul karya-karya berupa buku yang menjadi Best Seller sebut saja buku-buku tulisan Asma Nadia.
Kebiasaan membaca & menulis sudah harus di mulai dari sekarang, tidak penting berapa usianya dan apa pekerjaan tapi yang paling penting membiasakan menulis agar Indonesia maju dalam hal kepenulisan  dan tentunya menulis bisa dijadikan sebagai sarana terapi untuk  mengelola pikiran dan hati agar bisa lebih tenang, damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H