Ujung ke tengah adalah metode melihat dan memfokuskan kebijakan, program, ataupun kegiatan pada unit, sektor, urusan, ataupun wilayah yang tertinggal, terbelakang, tidak diperhatikan, dll pokoknya yang rendah-rendah.. he.. he.. just concept againnn..
pada Konsep pembangunan seharusnya menganut pola dari ujung ke tengah dalam artian, jika kita mengacu pada pemerataan pembangunan, maka pembangunan sebaiknya dimulai dari wilayah perbatasan, terpencil, dan pedalaman dahulu kemudian ke daerah ibu kota (dengan alasan pembangunan di wilayah besar/ kota dapat mengimbangi dan berjalan sendiri).
Dalam konteks peningkatan PAD pun demikian, konsentrasi pembangunan pun dimulai dari ujung ke tengah, dalam artian potensi daerah yang tinggi namun kurang mendapat fokus dan perhatian sehingga memberikan pengaruh yang kecil pada PAD lebih diutamakan, dibanding sektor besar penyumbang tertinggi dalam PAD.
Dalam konteks kesehatan, pembangunan kesehatan dibangun pula dengan konsep dari ujung ke tengah, dalam artian mengutamakan pembangunan kesehatan wilayah perdesaan kemudian pembangunan kesehatan masyarakat perkotaan.
Konteks pendidikan pun demikian, memprioritaskan peningkatan SDM daerah terpencil dan pedesaan kemudian pembangunan wilayah perkotaan
Iklim demokrasi pun dapat dibangun dari ujung ke tengah, yaitu dengan memulai pembelajaran demokrasi maupun politik ditingkat terkecil sekolah, kelompok masyarakat kecil, LSM, hingga kemudian pembelajaran demokrasi dan politik bagi parpol-parpol ataupun anggota dewan.
Membangun dari ujung ke tengah ini saya pikir diperlukan untuk tetap menyamakan grafik pembangunan dalam garis yang sama, artinya diharapkan antara daerah/ sektor ujung dan daerah/ sektor tengah  tidak memiliki grafik yang terlalu tinggi sehingga menimbulkan ketimpangan dan kesenjangan. Keduanya akan berada dalam pertumbuhan pembangunan yang sama sehingga pemerataan pembangunan akan nyata terlihat dan masyarakat pun akan semakin sejahtera dan makmur secara merata pula... waduh, udah jarang nulis, tulisan n pemikirannya gak karuan.. he.. he..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H