Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masa depan

26 Maret 2017   09:30 Diperbarui: 26 Maret 2017   09:40 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanyalah seorang pemuda yang tak layaknya bagai pengembara belata.

Bersiul disetiap saat, berharap agar kelak bisa berguna bagi bangsa dan agama.
Kutorehkan tinta hitam sebagai saksi sejarah perjuangan yang menghabiskan tenaga.
Berharap belas kasihan dari Allah karena tujuan akhir adalah surga.
Aku tak berharta atau pun berpangkat aku hanyalah seorang pujangga yang mampu berkata - kata.
Menyelamtkan sesama melalui retorika dari ganasnya fitnah.
Aku tau ku tak punya apa - apa tapi aku punya Allah.
Walau aku sendiri, tak apalah karena Allah menyimpan sesuatu yang pada saatnya akan tibah.

Wahai kawan.
jangan bersedih dan meratap diatas diapan - dipan kesedihan.
Sungguh dirimu sangat berharga bagai intan berlian.
Kegagalan dunia bagaikan matahari yang tak nampak jika telah menyingsin.
Kegagalan yang sebernya ketika telah tiada Allah tak mengukir didalam buku harian.
Selagi kulit belum terbungkus rapi kain kafan
Kesepatan masih ada untuk menatap masa depan.
Meratap dan meraun bukanlah ciri para pemenang.
Namun itu adalah kebiasaan para pecundang.

Tengoklah harimau, disegani dan ditakuti bukan karena suaranya tapi karena nyalinya.
Lihatlah anjing, dibenci karena gonggonannya.
Tak semua yang hebat itu pandai berkata - kata dan beretorika.
Karena uraian hanya mampu merubah yang ada dihadapannya.
Namun tulisan akan merubah dunia dan isinya.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun