Mohon tunggu...
Rustam Efendi
Rustam Efendi Mohon Tunggu... Guru Honorer -

Hai Kompasianer, perkenalkan nama saya : Rustam Efendi seorang guru honorer di salah satu sekolah dasar di kota Bukittinggi. Blog Saya : https://www.roestam.web.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa yang Mau Disombongkan dalam Hidup?

8 November 2017   15:41 Diperbarui: 8 November 2017   16:47 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://mariarubiom.wordpress.com/

Tidak ada satupun makhluk kekal abadi yang hidup selamanya di dunia ini, kecuali sang Pencipta Tuhan yang Maha Esa. Setiap yang bernyawa akan bertemu dengan yang namanya kematian. Siapapun dia. Orang kaya, pejabat, rakyat biasa, orang miskin, cantik, dan sebagainya akhir dari kehidupannya adalah bertemu dengan yang namanya kematian.

Jika kehidupan ini akan berakhir, lantas apa yang mau kita sombongkan ? Kekayaan yang mau kita sombongkan ? saat mati tak satupun harta yang kita miliki akan kita bawa mati. Kecantikan yang kita sombongkan ? selagi muda cantik, saat tua datang kulit telah mulai keriput, mata sudah mulai kabur, gigi sudah mulai gugur, uban sudah mulai bertabur dan sampailah kepada kematian. Kecantikan itu akan sirna dimakan usia. Jabatan yang mau kita sombongkan ? berapa lama sih, jabatan akan kita emban dan pangku ? setinggi-tingginya jabatan, endingnya adalah pensiun dan akan kembali seperti hari-hari sebelumnya saat kita belum memangku jabatan tersebut. Intinya adalah setiap yang kita miliki dan dapatkan hari ini, pada saatnya akan finish tepat pada waktunya dan semua akan berakhir, tidak ada lagi yang patut dan bisa kita sombongkan dalam hidup ini.

Jika sombong itu tidak boleh kita miliki dan memang yang pantas untuk sombong bukanlah kita manusia yang diciptakan ini, tetapi sombong adalah pakaian Tuhan yang telah menciptakan seluruh makhluk yang ada di dunia ini. Yang perlu dan kita sadari hari ini adalah, bahwa hidup tidak selamanya dan akan berakhir dengan kematian. Maka perbanyaklah melakukan kebaikan dan jangan tinggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk dikenang oleh seluruh orang yang pernah mengenal kita.

Jangan sampai semasa kita hidup orang merasa tidak aman dan tidak nyaman, kehadiran kita selalu ditakuti dan diwaspadai. Tetapi menjadilah seseorang yang kehadirannya diharapkan, kepergiannya ditangisi, karena sikap dan perbuatan kita yang selalu membuat orang lain nyaman dan terasa ada yang kurang disaat kita tak berada didekat mereka.

Jika kesan terbaik selama kita hidup menjadi kebiasaan kita, hingga saat kita tidak berada di dunia inipun akan dikenang terus oleh mereka yang pernah mengenal kita. Meskipun nanti telah tiada orang yang seperti ini akan terasa hidup selamanya ditengah-tengah mereka. Tetap semangat menjalani hidup ini, selalu menjadi orang yang disenangi oleh orang-orang terdekat kita dan orang-orang yang pernah mengenal kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun