Mohon tunggu...
Rusta Zali
Rusta Zali Mohon Tunggu... -

free-lance photographer ,especially wedding, fashion, travel, company, commercial, human interest and many more photo assigment. Follow me: @Rustazali http://rustazaliphotography.blogspot.com http://braveheartstudio.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Muhammad Arifin Ilham

2 November 2013   11:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita mencintai ahli ibadah mesti kita akan mencintai ibadah, jika kita mencintai orang-orang yang suka membaca Al Qur’an, insya Allah kita akan suka dengan membaca Al Qur’an, karena antara pelaku dengan apa yang dilakukan tidak bisa dipisahkan dalam masalah kebaikan. tidak mungkin seseorang mencintai ahli dzikir sementara dia tidak suka zikir, dan tidak mungkin seseorang mencintai seorang ahli ibadah jika dia tidak pernah ibadah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang 7 golongan yang mendapatkan naungan dari Allah. Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan selainNya : (1) Seorang imam yang adil. (2). Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Rabbnya. (3). Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid. (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah ; berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah. (5) Laki-laki yang diajak oleh seorang wanita yang tepandang dan dan cantik untuk berzina lantas ia berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” (6) Seorang yang menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. (7). Seorang yang berdzikir kepada Allah dengan menepi seorang diri hingga bercucuran air matanya.” (Shahiih lighairihi, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (401). Dari jalur Sinan bin Sa’ad dari Anas)

13833665261447864397
13833665261447864397
Pada suatu ketika, saya mulai merasakan perbedaan tentang bagaimana saat saya bertemu dia. Ketika itu saya mengatakan kepadanya, bahwa saya merasakan nilai ke-Islam-an saya bertambah saat bertemu ia. Perbincangan kami selalu mengenai bagaimana tata cara beribadah, mengingatkan satu sama lain tentang halal-haram, mengajarkan amalan sunnah, hingga memberi nasihat tanpa melihat bahwa umur saya jauh dibawahnya. Ketika itu pula, saya bisa merasakan bahwa hati saya jauh lebih tentram saat saya bersama orang-orang yang terus bisa mengingatkan saya untuk mengingat Allah. Disaat itulah saya merasakan, bagaimana seharusnya seorang muslim bisa saling mencintai seperti ia mencintai dirinya sendiri sehingga mereka dapat mengingatkan untuk terus berada di jalan Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun