Pada artikel sebelumnya, saya sudah membahas 5 dari 9 buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran dan kemurahan. Nah pada artikel kali ini saya akan melanjutkan menjelaskan 9 buah-buah Roh. Yuk kita simak bersama.
6. Kebaikan.
Menurut William Barclay, agathosune berarti kebaikan dalam pengertian yang luas, yaitu "kebajikan yang tersedia dalam segala perkara," yang di dalamnya terkandung unsur marah dan disiplin. Contohnya siapa? Ya jelas TUHAN Yesus. TUHAN Yesus marah dan mengusir orang yang menjadikan bait Allah menjadi pasar/tempat jualan, dan TUHAN Yesus menyayangi/mengasihi kepada perempuan berdosa yang meminyaki kaki-Nya (Lukas 7:36-50). Orang Kristen yang dipimpin Roh Kudus akan menghasilkan buah Roh yang menyatakan kebaikan (agathosune), yang di dalamnya ada kebajikan, tetapi sekaligus disiplin.Â
7. Kesetiaan.
Kita sebagai unat TUHAN harus setia terhadap-Nya. Selain terhadap TUHAN, kita juga harus setia kepada hal/perkara yang kecil dan terhadap hubungan kita sehari-hari seperti hidup pribadi, keluarga, pelayanan, pekerjaan maupun bisnis, unsure kesetiaan sangatlah penting. Karakteristik tersebut dari buah Roh adalah yang membuat orang dapat dipercaya dan diandalkan.
8. Kelemahlembutan.
Kelemahlembutan tidak dapat dipisah dengan kebaikan, sebab kesetiaan hendaknya ditambah dengan kelemahlembutan (mereka saling melengkapi). Tuhan Yesus berkata, "Aku lemah lembut dan rendah hati" (Mat11:29), dan Alkitab menyatakan bahwa Musa "sangat lembut hatinya" (Bil 12:3). Tetapi tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa Tuhan Yesus atau Musa adalah orang-orang yang lemah. Orang yang lemah lembut peka pada situasi dan kondisi sekitarnya. Ia bisa marah pada saat yang tepat, dan tidak pernah marah pada saat yang tidak tepat. Seperti contoh yang saya sudah bilang sebelumnya yaitu terkait TUHAN Yesus marah dan mengusir orang-orang yang membuat bait Allah menjadi pasar.
9. Penguasaan diri.
Dan yang terakhir adalah penguasaan diri. Kesetiaan dan kelemah lembutan harus dilengkapi dengan penguasaan diri. Kalau kita lihat dalam dunia sekarang, biasa yang melakukan penguasaan diri adalah atlet, karena mereka tahan diri untuk tidak memakan junkfood dan makanan-makanan lain yang spesifik karena mereka kan harus fit tubuhnya. Tetapi kalau dalam Alkitab bagaimana? Dalam Alkitab, kita dapat mengambil bahwa jaman dahulu mungkin banyak orang yang harus tahan diri, untuk lebih dekat kepada TUHAN (khusus pada masa Perjanjian Baru, karena disitu TUHAN telah lahir dalam dunia sebagai penyelamat kita, dan TUHAN memiliki banyak pengikut-pengikutnya. Dalam bahasa Yunani sehari-hari, kata itu juga dipakai untuk mengungkapkan kebajikan seorang kaisar ideal, yang tidak pernah membiarkan kepentingan pribadinya mempengaruhi jalannya pemerintahan atas rakyatnya. Kebajikan seperti itulah yang membuat orang mampu mengendalikan diri sendiri, sehingga ia pantas menjadi pelayan TUHAN dan sesamanya.
Dengan pimpinan Roh Kudus, marilah kita menampakkan buah Roh dalam kehidupan kita sehari-hari setiap waktu, setiap saat. Buah Roh yang memiliki sembilan karakter itu, akan menolong kita memiliki hubungan yang indah dan erat bersama dengan Allah, sesama, dan diri sendiri. Sekian dan terima kasih, semoga artikel ini dan sebelumnya dapat menjadi berkat dan motivasi/inspirasi bagi kita semua.