Mohon tunggu...
Russel Mathew
Russel Mathew Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMPK Kanaan Jakarta 9A/15

Halo teman-temannn, salam kenal saya Russel... dan itu semuanya wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jadilah Orang Anti-Bullying

6 Oktober 2024   15:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   15:13 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.hidupkatolik.com

Bullying. Bullying sudah menjadi masalah biasa. Sudah banyak kita mendengarkan mengenai bullying baik di sekolah ataupun di masyarakat, bahkan masalah bullying dapat kadang-kadang diremehkan. Tetapi apakah masalah bullying dapat diremehkan? Apa dampak-dampak dari bullying? Apa yang harus dikhawatirin? Yuk kita simak bersama-sama.

Definisi:

Bullying adalah perilaku agresif dimana seseorang maupun kelompok memiliki kekuatan/kekuasaan, memberi tindakan semena-mena terhadap korban dengan tujuan menyakiti korban itu baik secara fisik/psikis.

Tipe-tipe bullying:

1. Bullying secara verbal 

Bullying secara verbal adalah jenis bullying yang melibatkan penggunaan kata-kata baik secara lisan atau tulisan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang.

2. Bullying secara emosional/psikis

Bullying secara emosional adalah jenis bullying yang melibatkan penekanan/penindasan yang berdampak secara psikis dan juga memberikan dampak sosial berupa percobaan bunuh dan pengucilan, efeknya seperti menimbulkan stress (khawatiran yang berlebihan) pada korban.

3. Bullying secara fisik 

Bullying secara fisik adalah jenis bullying yang melibatkan kekerasan secara fisik baik memukul, menendang, ataupun menabok.

Jenis-jenis bullying yang sering terjadi:

1. Bullying di lingkungan sekolah

Tindak bullying di lingkungan sekolah sering terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara pelaku dengan korban. Bisa berupa ukuran badan, fisik, kepandaian komunikasi, gender pada sesama siswa/i.

2. Bullying di lingkungan masyarakat

Tindak bullying di lingkungan sekolah sering terjadi karena adanya masalah keluarga atau sosial. Misalnya ada masalah keluarga, orang tua A bercerai, dan dijadikan bahan bully di sekolah dan masyarakat, contoh lainnya tetapi yang lebih spesifik adalah misal backgroundnya si B adalah mantan napi, dan si B dikucilkan dari kampungnya karena dia itu mantan napi.

3. Bullying di internet (cyberbullying)

Bullying di internet adalah jenis yang paling biasa dialami. Hal ini terjadi karena merasa bosan dan ingin mencoba hal baru. Selain itu adanya perkembangan teknologi membuat tindakan ini semakin mudah dan marak terjadi. 

Dampak-dampak bullying:

Bagi pelaku: 

1. Gangguan emosi. 

2. Mungkin menjadi pecandu alkohol/obat-obat terlarang.

3. Mungkin melakukan KDRT ke depannya

Bagi korban: 

1. Memicu masalah mental seperti PTSD dan trauma yang susah dilupakan.

2. Memiliki trust issue (susah percaya kepada orang).

3. Gangguan tidur.

Bagi saksi:

1. Mengalami tekanan secara psikologis (stress).

2. Memiliki rasa terancam, ketakutan, dan penurunan prestasi di sekolah

3. Dan yang paling parah, saksi akan merasa bahwa perilaku bullying dianggap biasa, bahkan mungkin jadi mau dan ikut-ikutan membully.

Cara mengatasi permasalahan bullying:

1. Memberi tahu kepada pihak sekolah baik wali kelas, guru BK, dan kepsek (kepala sekolah) jika dibully.

2.  Penerapan program anti-bullying di sekolah dengan cara menggiatkan pengawasan.

3. Belajar untuk bela diri, baik secara fisik ataupun verbal (contoh, si bully mengatakan "gendut lo" bisa saja balas dengan "gapapa yang penting sehat dan gemuk.").

4. Mengajak pelaku dan korban untuk melakukan kegiatan bermanfaat.

5. Tanggapi segera dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari satu sama lain.

Bullying memang sesuatu yang tidak pantas terjadi dan tidak boleh diremehkan. Maka dari itu kita harus mencegah sikap bullying, baik secara verbal, psikis, maupun fisik karena betapa bahaya baik bagi pelaku, korban, dan witness.

Sekian dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun