2. Â Penerapan program anti-bullying di sekolah dengan cara menggiatkan pengawasan.
3. Belajar untuk bela diri, baik secara fisik ataupun verbal (contoh, si bully mengatakan "gendut lo" bisa saja balas dengan "gapapa yang penting sehat dan gemuk.").
4. Mengajak pelaku dan korban untuk melakukan kegiatan bermanfaat.
5. Tanggapi segera dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari satu sama lain.
Bullying memang sesuatu yang tidak pantas terjadi dan tidak boleh diremehkan. Maka dari itu kita harus mencegah sikap bullying, baik secara verbal, psikis, maupun fisik karena betapa bahaya baik bagi pelaku, korban, dan witness.
Sekian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H