Mohon tunggu...
Sony Rusony
Sony Rusony Mohon Tunggu... -

Ada banyak cerita, ada banyak pengalaman. Tapi terkadang membaca postingan warga KOMPASIANA justru malah lebih menarik. Bahasanya ringan kadang ada yang bikin ketawa sendiri. Mudah-mudahan bisa belajar bikin tulisan yang menarik kayak warga laennya....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berani Ganggu = Hadapi Pak RT!!!

15 Maret 2010   06:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:25 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terinspirasi dari sebuah cerita nyata di kehidupan sehari-hari.
Setelah 4 bulan menjadi pengangguran, rasanya jenuh juga. Lamaran demi lamaran udah bosen ku kirim yang online ato yang lewat Mr. Postman.

Suatu waktu ketika jenuh itu kembali membikin kepala pening (karena kepikiran macem2 - dari susahnya cari duit, sampe pikiran tentang bang sianturi juga ada - busyet dech). Entah dapet ilham dari mana, tiba2 istriku tercinta mengusulkan untuk bikin akuarium ikan hias di deket kamar mandi (katanya sih biar ga susah bersihin). Beberapa hari berselang, jadilah sebuah akuarium menengah atas namun masih minus berbagai fasilitas mewah, apalagi pagar akuarium yang kayaknya butuh 11M dan kendaraan dinasnya (weleh gak nyambung banget)

Sebagai newbie dalam hal ikan hias dan akuarium, aku mencoba banyak tanya sana-sini. bahkan ga jarang dipaksa beli kemenyan buat nanya ke Mbah Google. Suatu hari, seorang mitra kerja di perusahaan (my eks lebih tepatnya), ngajak aku maen ke rumahnya. katanya sih dia punya kolam Lele dan Kebun Albasia yang pengen dia tunjukkin. Dari pada cari kerja susah, mending usaha aja. Kurang lebih seperti itu pesan yang ingin dia sampaikan.
Tiba di rumahnya, teman saya itu langsung minta tolong istrinya untuk membuatkan secangkir kopi kesukaanku, dan meminta ibunya untuk memasak ala kadarnya. Sambil ngobrol, kuperhatikan ternyata dia juga memiliki sebuah akuarium yang menjadi pembatas ruang tamu dengan ruang keluarga. Takjub aku dibuatnya, akuarium dengan bingkai seperti itu tentu mahal harganya.
Belum sempat bertanya-tanya tentang akuarium miliknya, ibunya udah nyuruh kami untuk pindah ngobrol di beranda belakang rumah yang langsung menghadap ke kolam. Nikmat banget makan siang hari itu, walau hanya dengan sepotong pepes ikan gurame, sambal lalap dan goreng pete.

Beres makan, aku langsung aja ngeloyor kembali ke ruang tamu, teringat rok*k-ku yang tertinggal diatas meja. Saat melintas ruang tengah, tanpa sengaja aku melihat secarik kertas menempel di kaca akuarium. "Wah masih baru banget nih akuariumnya" pikirku. Soalnya masih ada label di kacanya. Karena penasaran pengen tahu harga akuarium sehebat itu, langsung aja aku deketin dan nyari tulisan harga yang ternyata tak kutemukan. Hanya kertas kosong rupanya. Tapi samar sedikit membayang seperti ada tulisan di balik kertas itu menghadap ke dalam akuarium. iseng-iseng aku angkat dan ternyata memang sebuah tulisan :

!!!AWAS!!!
SIAPAPUN YANG GANGGUIN MANVISH BAKAL BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN GUA!!!

TTD

PAK RT

Ya ampun ternyata temenku satu itu udah mengangkat dirinya sebagai RT dan bikin tulisan biar dibaca sama ikan-ikannya. Kenapa juga ga sekalian itu tulisan dicelupin ke aer biar ikannya kena ajian jampi-jampi jimat celup ato biar Manvish-nya ga diserang ikan laen, ada baeknya ikan-ikannya disekolahin.....

Hanya sebuah gurauan di siang hari, gak usah dipikirin.

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun