Beberapa hari ini, selebaran poster ini bersebaran di halaman lini masa. Ini tentu menjadi kabar bagus karena Bank NTT mulai turut aktif menggerakan literasi melalui tulisan di Nusa Tenggara Timur (NTT)
Namun, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan oleh panitia sebelum menjadi polemik di kemudian hari, kita tentu ingat kasus lomba blog pariwisata NTT yang amat sangat buruk itu, penyakitnya tidak boleh menjangkit ke pelbagai institusi di NTT.
1. Hadiah yang sangat besar jelas membutuhkan sistem pendanaan yang sangat besar yang hampir pasti bersumber dari uang rakyat, itu artinya lomba ini tidak boleh hanya menjadi ajang bersenang-senang tanpa sasaran yang jelas. Harus ada hasil yang bermanfaat bagi masyarakat luas
2. Dimana-mana di Indonesia ini, pembiayaan riset ilmiah dengan kisaran 50-100 juta, bagaimanapun masuk dalam riset besar dengan periset umumnya profesor atau doktor dengan kualifikasi pengalaman riset tertentu, itu artinya karya ilmiah ini tidak bisa dikatakan main-main. Panitia harus paham betul logika dasar ini. Dari desain poster warna-warni ini saya pesimis kalau panitia paham soal ini.
Untuk itu:
1. Nama panitia dan penanggung jawab harus jelas tertera, supaya waktu ada komplain atau permintaan penjelasan jangan ada upaya saling over bola dan cuci tangan--sebagai penyakit birokrasi yang begitu liat di NTT
2. Mestinya poster tidak boleh sesederhana ini. Harus ada penjelasan yang terstruktur atau ada link website yang memberi petunjuk lengkap soal mekanisme lomba yang bisa diakses peserta dan setiap tahapan dilaporkan dengan jelas sebagai bentuk pertanggungjawaban panitia dan wujud partisipasi penilaian publik.
3.Mekanisme lomba dibuat terstruktur dari pendaftaran hingga penetapan juara. Tidak ada istilah semau juri atau kehendak panitia. Ini lomba yang dibiayai uang rakyat bukan oleh badan usaha privat, masyarakat berhak tahu setiap prosesnya seterbuka mungkin.
4. Untuk lomba penulisan, jurinya siapa harus jelas, jangan sampai juri yang dipilih adalah orang yang tidak pernah menulis apalagi asal punya nama besar tetapi kompetensinya nol besar dan tidak teruji. Bisa saja kasus serupa lomba blog pariwisata NTT kembali terjadi dan ini akan jadi pukulan telak bagi upaya pembangunan literasi di NTT.
5.Ini adalah penulisan karya ilmiah. Sistemnya berbeda dengan tulisan popular, syarat, dan ketentuan manuskripnya jauh lebih serius. Dari huruf, teknik daftar pustaka dan rujukan, spasi, abstrak, penempatan kolom dan tabel, tata letak sub judul, dll harus dijabarkan. Bila perlu harus dibikinkan templatenya.
6.Panitia bisa segera revisi poster ini, konsultasikan dengan juri yang kredibel dan buat website yang jelas sebagai portal informasi yang komprehensif.
7.Ini uang yang sangat besar kita semua wajib mengawasi proses ini agar peruntukannya bisa tepat sasaran.