Mohon tunggu...
Rusmiyati
Rusmiyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

sosial

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melindungi Bumi Dengan Mengurangi Sampah Plastik : Mahasiswa KKN 111 UIN SMH Banten Menggelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Ecobrick

31 Agustus 2024   20:06 Diperbarui: 31 Agustus 2024   20:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : Dokumen Pribadi

Lebak, Banten - Kelompok KKN 111 UIN SMH BANTEN Desa GunungKendeng, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak Sangat antusias melaksanakan program kerja ini. Mereka adalah Silvi Maharani, Dea Fadiyah Salma, Mukhammad Nailul Ulum, Alawi, Muhammad Rizky Fadilah, Vira Salsabila Kurniawan, Najib Al Ghifari, Ira Rajiatun Hasanah, Eva Fatonah, Rusmiyati, Zahira Laila Effendri, dan Adam Farhanul Mutaqqin.

Mahasiswa KKN 111 Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah melalui ecobrick di SDN 02 GunungKendeng pada Kamis 21 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa sekolah dasar mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik dan mengajarkan cara mengolahnya menjadi ecobrick.

Mukhammad Nailul Ulum, salah satu mahasiswa KKN 111 yang berperan sebagai pemateri, memberikan penjelasan mendalam tentang dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. "Sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Oleh karena itu, kita harus mencari cara inovatif untuk mengatasi masalah sampah ini. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membuat ecobrick," ujar Nailul Ulum.

Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan ecobrick.

Bahan pembuatan ecobrick adalah botol air mineral bekas berukuran 1,5 liter. Nantinya, botol tersebut berisi sampah plastik yang dapat masuk ke botol hingga menjadi padat. Selain botol dan sampah plastik bahan yang digunakan adalah triplek, lem tembak, gunting dan cat. Salah satu produk ecobrick yang dibuat oleh KKN 111 UIN SMH BANTEN adalah rak sepatu.

"Kami telah membuat enam buah ecobrick sebagai contoh dan menyiapkan sampah plastik yang telah dipotong hingga berukuran kecil. Kemudian, memasukkan sampah tersebut ke dalam botol hingga padat dengan memberikan tekanan menggunakan tongkat. Setelah padat, empat ecobrick untuk menopang bagian dasar, rekatkan ecobrick dengan triplek, dua ecobrick di atas triplek sebagai penopang untuk tingkat berikutnya direkatkan menggunakan lem dan kami bentuk menjadi rak sepatu yang kokoh," jelas Nailul Ulum.

Ecobrick merupakan metode pengelolaan sampah plastik dengan cara mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik hingga padat. Ecobrick ini bisa digunakan sebagai kursi, meja, rak sepatu, pagar, dan bahkan bahan bangunan yang ramah lingkungan.

Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan baik dari siswa-siswi dan guru-guru SDN 02 GunungKendeng. Mereka antusias dalam mengikuti penjelasan mengenai pengelolaan sampah melalui ecobrick.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan rak sepatu dari ecobrick dan memberikan bingkai foto yang berisi kompilasi kegiatan mahasiswa KKN 111 UIN SMH BANTEN Selama di SDN 02 GunungKendeng. Sosialisasi pengelolaan sampah melalui ecobrick ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran dan kebiasaan baik tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik dan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun