Murid kelas II masih memerlukan benda konkret dan aktivitas nyata dalam pembelajaran. Mayoritas murid memiliki gaya belajar kinestetik. Memerlukan pembelajaran menyenangkan yang memberi makna. Realita di sekolah pembelajaran masih konvensional dan Teacher center, guru masih menjadi satu satunya sumber pengetahuan. Hanya menggunakan metode ceramah, kelas harus hening sehingga penjelasan guru dapat disimak dengan jelas, murid mencatat kemudian diakhiri dengan mengerjakan soal tanpa refleksi. Pembelajaran konvensional tidak memberikan dampak yang terlalu besar bagi murid kelas II yang memiliki gaya belajar kinestetik, memerlukan benda konkret dalam pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta tingkat konsentrasi yang belum begitu panjang.
Â
    Pembelajaran secara konvensional sudah berlangsung lama, dianggap sebagai pembelajaran yang paling efektif. Proses kegiatan pembelajaran berdiferensiasi mengaktifkan semua murid sehingga suasana pelajar menjadi ramai, dikhawatirkan mengganggu kelas lain. Kegiatan PASADA ini baru pertama kali dilaksanakan, memerlukan dana sebagai modal berjualan yang dirasa memberatkan orang tua murid serta melibatkan banyak pihak.
    Hal yang saya lakukan untuk melaksanakan kegiatan adalah  meminta izin untuk melaksanakan kegiatan kepada kepala sekolah. Menyampaikan rencana pembelajaran kepada warga sekolah. Melakukan kolaborasi dengan seluruh warga sekolah. Proses kegiatannya berlangsung selama 2 minggu, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan. Berikut ini adalah kegiatan yang saya lakukan;
1.melakukan asesmen diagnostik,
2.menyusun rencana kegiatan yang bisa diikuti oleh seluruh murid berdasarkan asesmen yang telah dilakukan,
3. meminta izin kepada kepala sekolah,
4. menyampaikan rencana kegiatan kepada murid, orang tua murid, rekan guru dan seluruh warga sekolah,
5. melakukan perbaikan rencana berdasarkan saran membangun dari berbagai pihak,
6. melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: