Mohon tunggu...
rusmantara
rusmantara Mohon Tunggu... Guru - pegawai

seorang pekerja yang masih terus belajar apa saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru-Guru MTsN 1 Bantul Lakukan Uji Coba Pembuatan Kompos Daun Kering

6 Januari 2025   06:56 Diperbarui: 6 Januari 2025   06:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Kompos Kering (sumber: Suprihaikal)

 

Bantul (MTsN 1 Bantul)---Untuk menanamkan program adiwiyata, Waka Bidang Kurikulum, Erna Rahayu, M.Pd. memohon kepada guru-guru untuk mengikuti pelatihan pembuatan kompos daun kering. Guru-guru mencoba membuat kompos dari daun kering yang ada di lingkungan madrasah. Selanjutnya akan di praktikkan oleh siswa kelas 7 pada pembelajaran projek P5-RA. Uji coba pembuatan kompos daun kering dilakukan pada hari Jumat (3/1/2025) di gedung madrasah bagian barat.

Sebagai narasumber uji coba pembuatan kompos daun kering Niken Risky Amalia Nurani guru mata pelajaran IPA. Niken terlebih dahulu menjelaskan pembuatan kompos daun kering. Disamping menjelaskan pembuatan kompos daun kering, Niken sekaligus mempraktikkan pembuatannya.

Persiapan pembuatan kompos daun kering tersebut diawali dengan menyiapkan alat-alat dan bahan. Alat yang dipersiapkan meliputi karung atau planter bag bekas ember ukuran sedang. Bahan-bahan yang diperlukan berupa  dua genggam dedak/nasi (nasi dalam keadaan baik/busuk/aking), air, daun kering sekarung, rumput-rumput liar, kotoran hewan kambing/hewan lain/tanahj, kompos daun bambu (daun bambu yang sudah lapuk) dan dua genggam tanah di sekitar pohon bambu.

Proses Pembuatan Kompos Kering (sumber: Suprihaikal)
Proses Pembuatan Kompos Kering (sumber: Suprihaikal)

Langkah-langkah pembuatan kompos daun kering tersebut dapat dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, hancurkan daun-daun kering terlebih dahulu. Kedua, campurkan dengan rumput hijau. Ketiga, tambahkan kotoran hewan/tanah. Hasil proses ini dinamakan dengan campuran "A".

Langkah keempat, Isi dengan air pada ember ukuran sedang. Kelima, masukkan nasi/dedak ke dalam air. Langkah keenam, tambahkan kompos daun bambu/daun bambu yang sudah lapuk ke dalam air. Hasil yang terjadi dinamakan dengan campuran "B".

Langkah ketujuh, campurkan campuran "A" menggunakan tangan agar material cokelat, hijau, dan kohe/tanah tercampur rata sambil disiram dengan campuran "B". Pastikan seluruh bagian basah. Kedelapan, masukkan kembali ke dalam karung/planter bag. Tempatkan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung).

Kesembilan seminggu sekali, cek kondisi kompos. Jika kompos terlalu basah tuangkan isi kompos lalu diangin-angin seharian agar uap air berkurang. Jika terlalu kering tambahkan air. Saat pengecekaan sambil ditusuk-tusuk dengan kayu atau diremas dengan tangan agar membantu semakin hancur. Tanda kompos sudah jadi adalah ada biji yang tumbuh, warna hitam, bau seperti tanah, dan tidak panas. (sy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun