Dalam kesempatan itu Rita memberikan masukan terkait dengan pembuatan kotak infak. Siswa dengan gaya pembelajaran kinestetik yang disuruh membuat kotak infaq berbentuk balok atau kubus menurutnya adalah materi lain dari materi utama tentang infak dan sedekah. Dia menyaranka bila akan menggabungkan dengan materi lainnya siswa perlu diberi pengetahuan, diingatkan kembali karena mereka telah memperoleh materi tersebut di kelas 6 SD. Kemudian di kelas 7 materi bangun datar itu hanya sekilas diajarkan sehingga saat siswa akan membuat bangun kotak tersebut mereka masih bingung.
"Jika akan menggabungkan materi lain lebih baik kita siapkan dengan cara konsep utamanya sudah paham atau belum. Sehingga pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Karena kemarin diberi waktu 30 menit oleh Bapak Syaefudin tidak selesai. Siswa diberikan kertas besar hasilnya kotak jadi kecil, sisa kertasnya banyak," kata Rita Yuana.
Guru Metematika tersebut juga menyoroti tentang pembentukan kelompok.
"Sebaiknya membentuk kelompok harus hiterogen tetapi ada baiknya juga bila diperhatikan tingkat karakter siswa agar terjadi kekompakan. Kelompok kelas bisa dibuat bermacam-macam. Kalau ada siswa yang tidak bisa hiterogen biar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar mungkin bisa dibentuk  (kelompok) homogen saja.Sehingga tujuan pembelajaran yang akan kita capai itu bisa terwujud" kata Rita Yuana. (sy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H