Mohon tunggu...
rusmantara
rusmantara Mohon Tunggu... Guru - pegawai

seorang pekerja yang masih terus belajar apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Jendelamu

29 Agustus 2024   10:57 Diperbarui: 29 Agustus 2024   11:12 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: pexels/pixabay

Pintu Jendelamu

tidak harus selalu terbuka
jendela dan pintu rumah mungilmu tetaplah jati belanda
biarkan ia terbuka tatkala sinar matahari mengetuk daun-daunnya
cahaya hangatnya niscaya kan terangi sudut-sudut kelamnya
semilir angin yang menyertai akan menyapu aroma bangkai yang masih tersisa

biarkan terbuka pintu dan jendela rumahmu
karena pikiran dan hati yang tertutup kan membeku dan mengeras
perlu air ketuban tuk membuatnya jernih lincah menari
kau butuhkan angin tenggara tuk menyegarkan warna dan komposisi
sudah datangkah pak pos tuk mengantarkannya?
keduanya tlah kukirim dalam amplop merah jambu

untukmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun