Mohon tunggu...
rusmantara
rusmantara Mohon Tunggu... Guru - pegawai

seorang pekerja yang masih terus belajar apa saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penegakan Disiplin MTsN 1 Bantul, Siswa Terlambat Setor Hafalan Alquran

12 Agustus 2024   09:47 Diperbarui: 12 Agustus 2024   10:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang piket (dokumen pribadi)

Penegakkan kedisiplinan di MTsN 1 Bantul ditangani secara kolaboratif. Pada kasus- kasus ringan dan bersifat insidental ditangani oleh guru yang mengajar, ataupun guru piket sesuai dengan situasi, kondisi, waktu dan tempat siswa melakukan pelanggaran. demikian juga terkait dengan keterlambatan siswa. Siswa yang terlambat akan ditangani oleh guru piket seperti halnya terjadi Rabu (7/8/2024).

Siswa yang terlambat tersebut lebih dahulu diminta menuliskan identitas, nama, kelas dan alasan keterlambatan di buku absensi siswa. Selanjutnya didampingi guru piket, mereka diberi sanksi dengan membaca surat-surat pendek dari Juz Amma. Seperti halnya dua siswa kelas 9 yang terlambat saat itu. Seorang siswa laki-laki didampingi oleh Sri Murwanti (guru BK MTsN 1 Bantul) dan seorang siswa putri didampingi oleh Muhammad Arif Rahman Hakim (Tim Ketertiban Siswa) menyetorkan hafalan surat-surat pendek.

Sanksi seperti ini diterapkan dengan harapan siswa tidak merasa mendapat hukuman. Dengan membaca surat-surat Alquran siswa diharapkan akan semakin hafal terhadap surat-surat tersebut. Walaupun mereka sudah diminta untuk bertadarus tiap pagi bersama teman-temannya satu kelas ternyata masih didapati beberapa siswa yang belum hafal mengucapkan surat-surut pedek pada juz amma.

"Kami berharap dengan sanksi seperti ini hukuman yang ada tetap bersifat mendidik dan bernilai positif. Hal ini sesuai dengan salah satu program yang diunggulkan madrasah yaitu tahfidz, dan sesuai dengan madrasah ramah anak yang sudah dideklarasikan, " ujar Arif Rahman Hakim.

Alasan siswa terlambat menurut Sri Murwati meliputi berbagai alasan seperti bangun kesiangan, transportasi yang bermasalah, pemakaian seragam yang salah, atau kendaraan kendaraan (untuk mengantar) yang rewel.

Untuk memantau keseharian siswa, MTsN 1 Bantul menjadwalkan 5-7 guru setiap harinya. Guru-guru yang dijadwal piket ditentukan dengan melihat jumlah jadwal mengajar yang sedikit dibanding hari-hari lainnya. Mereka bertugas menyambut siswa di pintu gerbang, menangani siswa yang terlambat, mengatasi jam kosong bila ada guru yang tidak masuk atau sedang tugas di luar. (Mur)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun