Mohon tunggu...
rusmantara
rusmantara Mohon Tunggu... Guru - pegawai

seorang pekerja yang masih terus belajar apa saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTsN 1 Bantul Rintis Madrasah Adiwiyata

14 Juli 2024   10:37 Diperbarui: 14 Juli 2024   10:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat pembahasana program Madrasah Adiwiyata (dokpri)

 

Bantul (MTsN 1 Bantul) - MTsN 1 Bantul mengadakan rapat dalam rangka merintis MTsN 1 Bantul menjadi Madrasah Adiwiyata. Ketua 1 Tim Madrasah Adiwiyata, Imam Sopingi, S.Pd.I. dan Sekretaris 1, Erna Rahayu, M.Pd., memimpin rapat yang dilaksanakan  Rabu (10/7/2024) mulai jam 13.00 sampai selesai. Rapat yang dilaksanakan di Aula MTsN 1 Bantul sebagai tindak lanjut tahapan kegiatan adiwiyata madrasah.

Kepala Madrasah, Sugiyono, S.Pd. menyampaikan dalam sambutannya bahwa dalam adiwiyata guru dan pegawai di samping menyiapkan bukti-bukti juga siap action (bertindak). Pada kesempatan itu Kepala Madrasah mohon maaf kepada Bapak dan Ibu guru yang masih dalam keadaan libur diminta untuk masuk ke madrasah karena banyak agenda yang harus diselesaikan. Sugiyono mengharapkan semoga semua dapat memahami untuk bertindak sesuai dengan komponen yang diampunya.

Imam Sopingi menyampaikan dalam rapat bahwa satu poin bidang kegiatan bisa diisi oleh tiga atau empat guru atau tata usaha.

" Karena jumlah indikator yang diterapkan dalam kegiatan adiwiyata cukup banyak, satu indikator ternyata hanya bisa untuk satu guru dan paling banyak dua. Kami minta semua guru dan pegawai mempelajari dan mempersiapkan indikator yang ditanganinya, ujar Imam Sopingi.

Sekretari 1 Tim Madrasah Adiwiyata, Erna Rahayu menjelaskan bahwa adiwiyata adalah tindakan nyata. Contohnya apabila Bapak dan Ibu ada di pengelolaan sampah maka tanggung jawab Bapak dan ibu tersebut menangani bagaimana mengelola sampah organik, memilah sampah, dan sebagainya.

"Tim pengelola sampah bekerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan membuat laporan. Walaupun dalam pelaksanaan harus merekrut anak-anak- karena SDM guru dan pegawai terbatas- penanggung jawab kegiatan tersebut hanya satu atau dua orang." tutur Erna Rahayu. (sy)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun