Bantul (MTsN 1 Bantul) - Guru dan pegawai MTsN 1 Bantul hormat haji ke guru Bahasa Indonesia, Wicaksono, S.Pd. yang baru saja pulang dari haji Senin (8//2024). Â Silaturahmi tersebut dilaksanakan Selasa (9/7/2024) pagi di rumahnya, Ngambah, Bambanglipuro, Bantul mulai pukul 09.30 WIB. Pada pertemuan itu Wicaksono menuturkan kisah perjalanannya dan memotivasi guru dan pegawai yang hadir yang untuk menjalankan ibadah haji.
Kepala madrasah, Sugiyono, S.Pd. menyampaikan sambutannya pada silaturahmi ke Wicaksono dengan harapan bahwa Wicaksono dapat memberikan motivasi kepada guru dan pegawai MTsN 1 Bantul untuk dimudahkan naik haji. Di samping itu, dia juga memohon kepada Wicaksono untuk memberikan doanya kepada guru pegawai yang hadir pada saat itu.
Wicaksono mengucapkan terima kasih atas kehadifran guru dan pegawai MTsN 1 Bantul ke rumahnya. Guru yang pernah mengajar di MTsN 4 Bantul itu, bercerita banyak tentang pengalaman yang dialami dari saat berangkat dari Indonesia, selama di  Arab Saudi maupun kepulangannya.
Menurutnya, perjalanan dengan pesawat yang normal saat pulang kurang lebih 13 jam tetapi dia menjalani perjalanan pulang itu kurang lebih 24 jam. Beliau tetap bersyukur walaupun perjalanan pulang begitu lama tetapi perjalanan tersebut lancar. Beliau juga mengucapkan terima kasih atas doa-doa dari guru dan pegawai sehingga pelaksanaan haji berjalan dengan baik. Beliau dapat melaksanakan wajib haji, rukun haji, sunah haji dengan tertib dengan sempurna, lancar, dan dimudahkan.
"Tidak ada peristiwa yang ngedap-edapi, sing aneh-anehi (mengagumkan, mengherankan yang aneh-aneh). Semua berjalan dengan lancar dan yang paling banyak adalah kemudahan-kemudahan doa semua guru dan pegawai" kata Wicaksono.
Selanjutnya Wicaksono menjelaskan proses yang dialaminya dan saran untuk menyemangati guru dan pegawai MTsN 1 Bantul.
"Pada waktu berangkat dan pulang haji kami, kloter 54, dalam keadaan lengkap. Bagi pendaftar haji usia berapa pun tidak masalah. Bagi pendaftar yang usianya paling tua akan didahulukan. Bagi yang pendaftar yang masih muda-muda sesuai dengan aturan urutan yang telah ditentukan. Jika mau mendaftar suami istri lebih bagus yang daftar istrinya dulu beberapa tahun kemudian suaminya daftar nanti pada pemanggilan istri, ini namanya penggabungan suami dan istri bisa bersama-sama berangkat. Kalau pendampingan pendaftar yang sudah tua didampingi yang muda sebaiknya laki-laki pendampingnya laki-laki. Lebih bagus pendampingan dari keluarga," urai Wicaksono lebih lanjut. (sy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H